Karena sebagian besar murid di kelas saya adalah laki-laki, maka tak heran jika hampir setiap hari permintaan dongeng yang mereka mau ialah tentang hewan, hantu, hal-hal seram dan sejenisnya. Kali ini saya mengabulkan keinginan mereka yang meminta diceritakan kisah keledai dan beluga.
Singkat cerita, ada seekor keledai dan beluga. Keduanya milik Pak Tani. Pekerjaan Pak Tani ialah budidaya garam, kapas, dan macam-macam tanaman lainnya. Suatu hari, Pak Tani menyuruh keledai dan beluga untuk mengangkut garam ke seorang pembeli yang berada di seberang desa. Namun, ketika Pak Tani hendak menaruh muatan di punggung keledai dan beluga, beluga mengeluh sakit. Padahal ia hanya berpura-pura. Akhirnya dengan terpaksa keledai harus membawa semua muatan.
Belum setengah perjalanan, keledai terjatuh karena kelelahan. Melihat kejadian tersebut, Pak Tani langsung memindahkan seluruh muatan ke punggung beluga dan menyuruh keledai beristirahat. Mengetahui hal tersebut, beluga merasa kesal. Ia juga menyesal karena telah berbohong yang mengakibatkannya malah harus bekerja 2 kali lebih berat. Seandainya muatan tersebut dibagi sama rata sejak awal perjalanan, mungkin keledai tidak akan terjatuh karena kelelahan dan beluga akan membawa muatan yang sama-sama ringan dibandingkan muatannya saat ini.
Belum selesai mengakhiri cerita, murid-murid saya langsung ramai berbicara. Mereka saling saut "tuh makanya gak boleh bohong", "iya gak boleh curang ya", dan seterusnya. Saya hanya tersenyum melihat ulah mereka yang lucu dan menggemaskan. Usai cerita, mereka akan berujar "jangan curang!" ketika menemukan sedikit hal saja yang menurut mereka itu adalah hal yang tidak baik dilakukan oleh temannya.
0 komentar:
Posting Komentar