Jumat, 11 Juni 2021

JURNAL KUPU - KUPU #1: MENTORSHIP


Alhamdulillah tiba di fase kupu-kupu. Setelah libur sekian waktu, aku kembali bertemu dengan Magika dan kupu-kupu kecil lainnya.

Di tahap ini kami diarahkan untuk membuat self branding. Dijelaskan juga bahwa kami harus mencari mentor dan menerima mentee. Btw, inilah poster yang aku pajang di grup Hutan Kupu-Kupu.



Meski tak ada mentee yang mendaftar, namun aku tetap bahagia. Ceritaku mencari mentor pun penuh liku-liku. Mentor yang sudah aku targetkan ternyata sudah penuh. Akhirnya setelah beberapa mentor yang aku hubungi, alhamdulillah, ada satu mentor yang aku sreg dan beliau berkenan menerimaku sebagai mentee-nya. Ialah mba Reni T. Wulandari. Kami pun berkenalan dengan menyebutkan 3 hal tentang diri kami masing-masing. Sangat menyenangkan.

Pekan ini belum ada pertanyaan yang aku ajukan padanya atau materi lainnya untuk didiskusikan bersama. Intinya aku ingin memperdalam ilmu pengetahuanku tentang menggambar.

Selama tahap kepompong, aku banyak berlatih untuk menggambar kartun menggunakan pensil dan kertas. Kini aku ingin memadukan ilmu menggambar kartun menggunakan pensil dengan ilmu menggambar kartun menggunakan aplikasi digital Medibang.

Kendala terbesarku ialah seringkali sulit menemukan ide dan belum bisa membuat background gambar.

Semangat memulai petualangan baru!

Sabtu, 03 April 2021

"Aha! Ternyata aku.... "

Ternyata aku adalah seorang yang gigih untuk bisa konsisten dalam suatu hal yang sangat aku sukai dan sangat menarik bagiku.

Selama proses ulat-ulat, aku banyak ditempa. Meski dimanjakan dengan berbagai sajian makanan alami di belantara hutan pengetahuan beserta kudapan-kudapannya, namun banyak hikmah yang dapat kupetik, khususnya tentang adab dan ketulusan hati.

Mungkin tema keterampilan yang aku ambil dalam Kelas Bunda Cekatan ini terlihat sepele secara sekilas. Namun aku selalu ingat pesan peri hutan dan magika, "tak ada hal yang sepele jika kita sungguhi".

Di hutan ini aku menemukan hal yang aku suka, namun aku belum menguasainya, yaitu menggambar kartun. Karena adanya penjelajahan inilah aku memberanikan diri untuk mengikuti kelas berbayar menggambar kartun. Kini, sesuai peta belajarku, aku telah mempelajari dan berlatih materi-materi dasar mengenai cara menggambar kartun.

Lalu muncul teka-teki kenapa gamifikasi di tahap Ulat-Ulat dibuat seperti ini?

Menurutku filosofi kupu-kupu sangatlah sesuai dengan hakikat belajar, yaitu membutuhkan proses untuk menjadi indah.

Kupu-kupu akan bertelur,berubah menjadi ulat, lalu kepompong, hingga akhirnya lahirlah kupu-kupu cantik. Begitupun kita, menguasai suatu ilmu atau keterampilan diperlukan sebuah proses. Proses itu tidaklah instan. Namun memerlukan waktu yang panjang, adab, dan tak lengkap jika tanpa disertai ketulusan hati.

Jurnal Ulat-Ulat Pekan #8

Rangkaian perjalananku menjadi kupu-kupu belum usai. Di pekan ke-8 ini ulat-ulat kembali diarahkan untuk menyiapkan Peaceful Place  untuk menjalani laku hidup selanjutnya, yaitu tahap kepompong.

Aku sangat bahagia seperti sebelum-sebelumnya karena Magika, Peri Hutan, dan para Ulat selalu hadir dengan penuh semangat. 

Pekan ini kebahagiaanku pun bertambah karena hadir sosok spesial yang secara khusus berkenan mendengarkan cerita aliran rasaku selama menjelajah hutan pengetahuan, bahkan ia menyiapkan kado ilmu yang spesial untuk bekalku selama 30 hari kedepan di tahap kepompong.

BUDDY SYSTEM

Cerita pertemuanku dengan buddy-ku pertama kali ialah saat di tengah-tengah jam kerja aku membuka WAG Regu 5 Mahira. Kubaca sekilas apa yang sedang dibahas dan disana ada satu orang yang mengajukan pertanyaan kurang lebih seperti ini, "siapa yang mau jadi buddy-ku?".

Bagi yang baru mendengar istilah buddy, dalam bahasa Indonesia "buddy" artinya kurang lebih "sobat".

TEMUKAN SATU BUDDY-MU!

Nah, kembali lagi ke cerita di WAG itu. Penanya adalah ulat manis bernama Mba Rifa. Entah kenapa aku segera membalas pertanyaan yang ia ajukan dengan kalimat, "ya, aku mau, mba!".

Salah satu alasanku ingin menjadi buddy mba Rifa yaitu karena aku terkesan dengan ketulusan hatinya di pekan lalu. Mba Rifa memberiku potluck yang dibingkis dengan sangat cantik.

Singkatnya, kami pun berkenalan.


Mba Rifa adalah seorang ibu dengan 4 bidadari mungilnya. Peta belajarnya pun tak jauh-jauh bersinggungan dengan 4 bidadarinya tersebut.

Kami dari keluarga yang berbeda. Aku dari Keluarga Ilustrasi dan Desain sedangkan Mba Rifa dari Keluarga Pengasuhan dan Tumbuh Kembang Anak (Parenting).



Saat mengalirkan rasa, Mba Rifa bercerita bahwa ia menghapus poin "Manajemen Emosi" dari peta belajarnya, dan memutuskan untuk fokus mendalami "Kurikulum Home Education & Home Schooling 4 Bidadari". Hal tersebut dilakukan Mba Rifa usai berdiskusi dengan suaminya. Maa syaa Alloh...

BEKAL UNTUK BUDDY-KU

Dengan bahagia, Mba Rifa bertanya padaku, "Mau di kasih kado ilmu apa mba Yena?".

Awalnya sempat bingung menjawab pertanyaan tersebut. Namun akhirnya aku bercerita bahwa aku membutuhkan sejenis "alarm" agar aku dapat konsisten berlatih keterampilan menggambar kartun yang sedang aku dalami dan juga aku butuh penyemangat (misal sejenis quotes yang nantinya bisa selalu kuingat).


Tak mau kalah, aku pun bertanya hal serupa kepada Mba Rifa. Ia pun mengutarakan dengan berbinar-binar bahwa ia ingin beberapa kado.

Kado ke-1

Kado ke-2

Kedua kado tersebut akan aku persiapkan dalam bentuk yang berbeda. Kado ke-1 akan aku bingkis dalam bentuk e-book, sedangkan kado ke-2 akan kubingkis dalam bentuk checklist.





Bismillah, semoga Mba Rifa suka dan kadonya bermanfaat. Hehe

KADO DARI BUDDY-KU

Setelah aku memberikan kado kepada Mba Rifa, aku pun mendapatkan kado darinya. Kado itu sangat bermanfaat bagiku. Yang pertama ada quotes untuk penyemangatku selama menjalankan tantangan 30 hari kedepan.






Lalu, ada jurnal dan catatan harian sebagai bekal mendokumentasikan prosesku dalam menjalankan tantangan setiap harinya. Buddy-ku membuatkannya khusus untukku, nih! Hehe



Kini aku, buddy-ku, dan ulat-ulat lain segera bersiap menyongsong tahap kepompong. Bismillah.


Minggu, 28 Maret 2021

Jurnal Ulat-Ulat #7

Petualanganku kini tiba di tepi danau. Peri hutan membimbingku dan ulat-ulat lain untuk melakukan hal berikut:

  1. Membongkar isi keranjang
  2. Mengklasifikasikan makanan yang didapat
  3. Menambahkan hasil klasifikasi makanan ke dalam peta
  4. Refleksi peta belajar yang kini telah diperbarui
Here we go!

Pertama, aku akan membongkar isi keranjang. Isi keranjangku lebih banyak makanan utamanya dibandingkan dengan camilan. Hal itu karena aku belum banyak tertarik untuk "ngemil". Dengan melahap makanan utama, aku merasa lebih fokus dan berbinar. Ini dia makanan utamaku (menggambar kartun):

  • Materi dasar (membuat garis, pembatas, bentuk 2 dimensi, 3 dimensi, ekspresi, bunga, pohon, bendera, dll)
  • Benda & warna (mengurangi detail, mempelajari alat-alat mewarnai, kombinasi warna dan outline, serta membuat objek warna-warni)
  • Manusia (pose, pakaian, ekspresi, dll)
  • Hewan (ekpresi, ciri khas, dll)
  • Laut, hutan, cuaca, dan luar angkasa

Dari semua hal diatas, alhamdulillah aku telah melahapnya dengan semangat. Oiya, aku juga berbagi potluck loh dengan ulat lain. Judul potluck-nya "Cartoon by Uma". Isinya materi dasar menggambar kartun di kertas dengan menggunakan pensil.



Aku juga sangat menikmati potluck yang disediakan oleh ulat lain. Banyak sekali potluck yang telah dikirim oleh ulat-ulat. Salah satu yang aku nikmati ialah potluck dengan teman "Manfaat Membaca Nyaring Bagi Anak Sejak Lahir".

Alasan aku memilih menikmati potluck tersebut karena saat ini aku memiliki anak yang baru berusia 4 bulan. Aku sangat tertarik untuk mempersiapkan diri mempraktekkan ilmu tersebut.

Oiya, aku pun tak lupa aku untuk menyantap kudapan yang disediakan khusus oleh peri hutan. Tema kudapannya yaitu "Mendisiplinkan Anak Usia 2-12 Tahun dengan Metode 123 Magic". Lagi-lagi metode tersebut sangat bermanfaat. Metode yang menjadi wawasan baru bagiku. 

Teman belajarku pun makin banyak saat aku masuk di keluarga "Ilustrasi dan Desain". Kepala keluarga yang juga satu tim denganku dalam mempelajari ilustrasi, Mba Caput namanya.

Mba Caput sudah melakukan Go Live di Facebook dengan tema: Cara Membuat Ilustrasi yang Bercerita. Dan tema itulah yang menjadi camilan favoritku.

Tak terasa telah banyak ilmu yang aku lahap. Terima kasih peri hutan, magika, dan teman-teman ulat lainnya.

Sejenak aku juga akan membuka gulungan peta belajarku. Ini dia!


Tetap semangat! Sampai bertemu di pekan selanjutnya teman-teman...

Jumat, 19 Maret 2021

Jurnal Ulat-Ulat #6

Alhamdulillah semangatku masih terjaga untuk menjelajah di hutan kupu-kupu. Cuma aku agak "males" makan nih. Hehe

Aku justru semangat banget buat ngasih makanan ke ulat-ulat lain yang udah aku ajak kenalan pekan lalu. By the way, ko jurnal pekan 5-nya gak ada?

Tenaaaang...
Aku nyatet petualanganku di pekan 5 kok, cuma aku simpen di instagram. Kebetulan abis belajar Canva gratis bareng mba Betta. Makasih banyak ya mba Betta dan yang lainnya. Ilmu yang dibagikan sangat bermanfaat banget.

Balik lagi ke petualanganku pekan ini yang diarahin Magika untuk ngasih makanan favorit 3-5 ulat yang udah aku ajak kenalan di pekan sebelumnya. Pilihanku jatuh kepada mba Pipit, mba Endah, dan mba Ahsani.

Aku bingkis makanan favorit mereka dalam bentuk infografis. Lagi-lagi karena aku baru saja belajar bikin infografis ama mba Betta. Hehe

Tema infografis yang aku pilih untuk ketiga teman baruku itu berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.

Karena mba Ahsani dari Keluarga Bisnis/Entrepreneurship, ya udah aku cari-cari tahu tuh tentang bisnis yang berkaitan juga sama peran mba Ahsani sebagai seorang ibu. Ketemulah artikel di google tentang "Mompreneur". Gak semua poin aku ambil, soalnya menyesuaikan template yang ada di Canva. Wkwk
Semoga mba Ahsani suka. Aamiin


Selanjutnya ada bingkisan untuk mba Endah dengan tema Manajemen Emosi. Masih dalam bentuk infografis dan sumber yang aku dapet dari google. Aku berharap infografis ini bisa jadi "alarm" buat aku sendiri sebenernya. Alhamdulillah lagi kalo bisa bermnafaat untuk mba Endah dan teman-teman yang lain. Semoga suka ya mba Endah...


The last one, bingkisan untuk mba Pipit yang lagi menyelami tema Manajemen Keuangan. Sempet bingung nyari hal-hal yang berkaitan dengan keuangan. Dan ketemulah tips diatas yang sebenernya hal yang aku perluin dan semua orang perluin kayanya di masa pandemi kaya gini. Aku berharap mba Pipit suka. Walaupun desain infografisnya masih acak-acakan banget. Hiks
Terima kasih mba Pipit sudah menerima hadiah dari aku. Semangat selalu...



Alhamdulillah selesai sudah berbagi hadiah. Aku juga dapet hadiah, lho!

Ada 2 ulat yang ngasih aku hadiah, yaitu mba Ahsani dan mba Rifa. 

Mba Ahsani ngasih aku infografis tentang Positive Healing dan mba Rifa ngasih aku e-book berisi Weekly Jurnal Moon Planner.

Terima kasih ya mba Ahsani dan mba Rifa. You are so lovely!

Dan yang jelas sih aku gak sabar menanti kejutan lainnya dari Magika dan Peri Hutan di pekan depan. Semoga semuanya selalu semangat yaaa...
Aamiin


Kamis, 04 Maret 2021

Jurnal Ulat-Ulat #4

Masih di kebun apel dan alhamdulillah aku masih fokus pada "makananku". Setelah sempat "riweuh" di keluarga karena harus membagi 2 jenis ilmu (Ilustrasi dan Desain), kini aku telah cukup memahami bahwa keterampilan yang sedang aku pelajari masuk kedalam kategori "Ilustrasi".

Menurut Wikipedia, ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik gambar, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.

Belajar ilutrasi dengan banyak teman di keluarga "Ilustrasi dan Desain" makin seru. Kepala keluarga yang juga satu tim denganku dalam mempelajari ilustrasi, Mba Caput, sudah melakukan Live di Facebook dengan tema: Cara Membuat Ilustrasi yang Bercerita.



Mba Caput memaparkan bahwa tidak ada gambar yang jelek. Kita bisa bebas menggunakan aplikasi apa saja untuk membuat ilustrasi. 

Ada beberapa tahapan yang harus kita perhatikan saat membuat ilutrasi, yaitu sbb:

1. Tentukan ceritanya 

- background cerita apa yang ingin kita gambarkan? 

- apa temanya? 

- siapa tokohnya? 

- sedang melakukan apa? 

- bagaimana interaksi dan ekspresinya?

2. Mencari konsep 

- membuat moodboard/referensi gambar objek yang akan kita gambar

3. Sketching kasar 

- membuat komposisi

- tentukan vocal point

4. Sketching final

- membuat sketsa halus/lebih rapih

- garis dibuat solid

- eliminasi objek yang tidak perlu

- menambahkan karakter tersier

5. Color blocking 

- tidak harus paham banget color theory/psikologi warna

- yang pertama kali dilihat itu adalah mood/temperaturnya

Mood ada 2 jenis, yaitu Warm dan Cool

Contoh: pagi hari menggunakan warm

Warna terdiri dari complementer (bersebrangan) dan analogus (contoh merah, pink, peach, dan warna turunannya)

6. Teksturing 

- sumber cahaya

- warna cahaya

Setelah "kenyang" melahap camilan yang disajikan oleh Mba Caput. Aku juga tak lupa untuk melahap "makanan" utamaku di projek Cartoon by Uma.

Di kelas berbayar yang aku ikuti, materi yang disampaikan bulan Maret ini telah dipublikasi kepada peserta. Tema beajarnya yaitu menggambar hewan.

Sebagai murid, aku diberikan media berupa file PDF dan video tutorial untuk menggambar pose, ekpresi, dan cara mewarnai gambar hewan.

Aku mengambil waktu senggang untuk belajar, namun lebih banyak menggunakan waktu akhir pekan saat libur kerja.

Alat tempurku masih sama, yaitu pensil, spidol hitam, dan kertas. 

Semangat semua ulat-ulat! Sampai ketemu di pekan selanjutnya.

Minggu, 28 Februari 2021

Jurnal Ulat-Ulat #3

Keseruan menjelajah di hutan kupu-kupu Bunda Cekatan masih berlanjut. Kini aku tiba di kebun apel, tempat dimana aku bertemu dengan keluarga baruku untuk belajar bersama. Prinsipnya "semua murid, semua guru".

Aku memilih keluarga Ilustrasi dan Desain. Kepala keluarga baruku adalah Mba Caput. Aku juga bertemu dengan banyak teman dengan berbagai jenis "makanan" yang mereka lahap. Kami pun berdiskusi panjang mengenai konsep dasar ilustrasi dan desain.

Jadi sebetulnya baik desain maupun ilustrasi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menyampaikan informasi. Ilustrasi sendiri bisa menjadi salah satu elemen desain.

Lalu apa bedanya? 

Desain banyak "bercerita" menggunakan tulisan, sedangkan ilustrasi banyak "bercerita" menggunakan gambar.

Kami pun mulai mengambil hal yang beririsan setelah membuat list ilmu apa saja yang telah kita "lahap" dalam 2 pekan terakhir.

Color theory dan elemen-elemen menjadi beberapa contoh pilihan untuk kami bagikan saat jadwal live nanti. Rinciannya sebagai berikut:

Topik untuk LIVE - Bagian Ilustrasi: Cara Membuat Ilustrasi yang Bercerita oleh Mba @Caput

Topik LIVE - Bagian Desain Grafis: Pembuatan Video Animasi dengan Pixellab atau Kinemaster oleh Mba @reni

Berbicara tentang aktivitas  "LIVE", pekan ini aku juga melahap kudapan dari Magika dengan tema "Rumus Sukses Live Sharing di Facebook" yang dibawakan oleh Snow White Ricca.

Posisi badan di depan kamera, tips make-up dan penggunaan outfit saat LIVE dibahas oleh Mba Ricca.

Aku pun kini mengetahui kunci agar tidak blank saat LIVE dengan cara menyiapkan catatan dan menjadikan kamera ibarat teman curhat.

Tak hanya kudapan yang disiapkan Magika yang tersedia, namun ada juga kudapan bergizi lainnya yang disediakan oleh teman-teman di kebun apel.

Aku sendiri belum  tertarik pada ilmu yang telah dibagikan oleh teman-teman dari keluarga lain. Bukan karena ilmu tersebut tidak bermanfaat. Ilmu yang sebagian telah dibagikan begitu sangat menarik perhatianku, namun aku memutuskan untuk tidak tertarik saat ini karena fokusku saat ini adalah menguasai keterampilan menggambar kartun yang kunamai "Cartoon by Uma".

Untuk "Cartoon by Uma" sendiri belum aku lanjutkan lagi ke materi lain karena beberapa kesibukanku pulang kampung dan kelas berbayar yang aku ikuti baru akan membuka materi pelajaran pada tanggal 1 Maret 2021. Maka dari itu aku hanya mengulang latihan untuk menggambar pose dan ekspresi.

Bismillah, semoga semangat kami selalu terjaga. Aamiin


Sabtu, 20 Februari 2021

Jurnal Ulat-ulat #2

Belajar di Kelas Bunda Cekatan kini semakin seru. Pekan ini aku ditantang mengemas potluck. Sungguh pengalaman pertama bagiku.

Aku memilih untuk membuat video singkat cara menggambar kartun bagi pemula part 1 menggunakan aplikasi Canva kemudian menguploadnya di channel youtube.


Aku juga sangat menikmati potluck yang disediakan oleh ulat lain. Banyak sekali potluck yang telah dikirim oleh ulat-ulat. Salah satu yang aku nikmati ialah potluck dengan teman "Manfaat Membaca Nyaring Bagi Anak Sejak Lahir".

Alasan aku memilih menikmati potluck tersebut karena saat ini aku memiliki anak yang baru berusia 4 bulan. Aku sangat tertarik untuk mempersiapkan diri mempraktekkan ilmu tersebut.

Oiya, aku pun tak lupa aku untuk menyantap kudapan yang disediakan khusus oleh peri hutan. Tema kudapannya yaitu "Mendisiplinkan Anak Usia 2-12 Tahun dengan Metode 123 Magic".

Lagi-lagi metode tersebut sangat bermanfaat. Metode yang menjadi wawasan baru bagiku. Disampaikan oleh Mba Riefki bahwa metode 123 Magic memiliki 3 prinsip dalam mengaplikasikannya, yaitu:

1. Tanpa Bicara

2. Tanpa Emosi

3. Lembut dan Tegas

Mba Riefki juga menjelaskan bahwa metode ini hanya dapat digunakan pada kasus dimana kita ingin merubah atau menghentikan kondisi anak dengan cepat saat anak berbuat hal buruk, seperti merengek atau menangis.

Kini aku benar-benar baru mengetahui bagaimana cara menerapkan time out yang benar pada anak ketika anak tantrum, dsj. 

Aku merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kudapan yang sehat seperti ini. Semoga semangatku dan ulat-ulat yang lain tetap terjaga sampai di tahapan selanjutnya di Kelas Bunda Cekatan. Aamiin...


Selasa, 09 Februari 2021

Jurnal Ulat-Ulat #1


Ibarat kupu-kupu, saat ini aku baru saja berkembang dan bertumbuh menjadi ulat. Ulat yang lahap memakan dedaunan kaya nutrisi di hutan pengetahuan.

Aku adalah ulat yang beruntung karena untuk bisa di tahap ini aku dibantu oleh kunang-kunang dan peri hutan. Aku diingatkan untuk memakan makanan yang hanya aku butuhkan agar tidak kekenyangan.


Aku juga diingatkan untuk terus memegang "kompas" strong why agar tidak tersesat di hutan pengetahuan yang begitu luas. 


Bekal bonus berupa headlamp juga diberikan padaku agar aku dapat fokus menjelajah hutan. Kini ranselku mulai dihiasi oleh badge dan perbekalan yang akan sangat bermanfaat selama 6 bulan kedepan.


Pekan ini aku mendapatkan ilmu dasar untuk menggambar kartun dari Kak Tata. Ia adalah mentorku di kelas menggambar kartun via website. Aku sengaja mengambil keputusan untuk mengikuti kelas berbayar tersebut karena aku bahagia melakukannya dan saat ini keterampilan yang ingin aku kuasai adalah menggambar kartun.

Setelah aku belajar, ada satu hal menarik yang aku dapatkan, yaitu kunci untuk bisa menggambar kartun adalah sering praktek atau latihan (agar jari-jemari lentur/terbiasa membuat berbagai macam garis secara manual), belajar menguasai teknik menggambar kartun, dan menguasai teknik mewarnai gambar kartun.


Aku memutuskan untuk belajar dari sumber ilmu ini karena aku merasa sesuai dengan media belajar yang disediakan, contohnya berupa video tutorial, file PDF, artikel, dan interaksi langsung via aplikasi Zoom Meeting. Kelas menggambar via website tersebut dirancang oleh Kak Tata secara fleksible namun tetap membuat muridnya disiplin atau komitmen. Selain itu, ada lembar kerja yang bisa di-print oleh para murid untuk berlatih. Tak lupa Kak Tata juga rutin memberikan challenge disertai hadiah untuk para murid. Biasanya pengumuman akan adanya challenge tersebut disebar via email dan instagram.

Rekomendasiku untuk teman-teman tentang sumber ilmu ini ialah wadah bagi siapa saja yang ingin menambah referensi dalam berkreatifitas, khususnya dalam membersamai aktivitas belajar dan bermain bersama anak, keponakan, sepupu, dan yang lainnya.





Selain mencari ilmu yang dibutuhkan secara mandiri, ternyata aku sangat senang karena bisa menikmati ilmu yang telah memberika nutrisi bagi ulat lain. Beberapa ilmu yang aku dapatkan diantaranya ilmu tentang water coloring, food preparation, dan teknik menggambar wajah.

Aku pun tak sabar untuk kembali menjelajah hutan pengetahuan. Semoga kita senantiasa konsisten untuk terus mengupgrade diri. Semangat!




Jumat, 05 Februari 2021

Inilah Telurku!

 Alhamdulillah, aku sangat bersyukur bisa ada di tahap ini, tahap telur-telur kelas Bunda Cekatan. Aku juga lebih bersyukur karena telah banyak dibimbing oleh peri hutan dan kunang-kunang di hutan kupu-kupu untuk bisa melacak kekuatan dan menemukan kebutuhan belajarku.

Kini aku mulai bersiap untuk belajar menggambar kartun. Insyaa Alloh prosesnya akan aku jalani selama 6 bulan kedepan. Bekal peta belajar untuk menjelajahi hutan pengetahuan telah kusiapkan. Tinggal konsisten untuk terus menjelajah.

Aku sangat bahagia dan lebih bersemangat semenjak mengikuti kelas Bunda Cekatan. Setiap pekannya aku memilih untuk mengumpulkan tugas dalam bentuk jurnal. Bukannya merasa terbebani, jurnal tersebut malah membuatku menjadi lebih bersemangat.

Jika ini adalah momen untuk mengalirkan rasa, bagiku jurnal-jurnal yang telah aku buat sebelumnya pun merupakan momen untuk mengalirkan rasa. Bismillah, aku harus kembali bersiap untuk melewati tahap ulat-ulat.

Semangaaaat!

Rabu, 03 Februari 2021

PETA BELAJARKU



"Peta belajar sama dengan peta pikiran," kata kunang-kunang Ika.
Kita dapat meletakkan satu topik, tujuan belajar, dan ilmu-ilmu atau keterampilan-keterampilang yang ingin kita kuasai.

Ibarat fungsi otak, kita dapat membuat peta belajar dengan meletakkan topik di bagian tengah, tujuan belajar di kanan atas, dan ilmu serta keterampilan yang ingin kita kuasai menjadi cabang-cabang. Jika ingin lebih detail, kita boleh mencantumkan target waktu untuk menguasai ilmu atau keterampilan tersebut.

Aku sendiri memutuskan untuk menamai topik peta belajarku dengan nama "Cartoon by Uma". Kenapa "Cartoon by Uma"?


Jadi aku telah menetapkan pilihan untuk mempelajari keterampilan menggambar kartun. Tujuan belajarku yang paling utama adalah menjadi ibu yang bahagia. Tak hanya itu, aku juga ingin bisa dan mahir menggambar karena sebelumnya aku tidak menguasai keterampilan tersebut. Jika aku sudah bisa dan mahir, bekalku untuk membersamai anakku bermain dan belajar semakin bertambah. Aku juga mencantumkan rencana untuk menjadi mentor dan membuka kelas menggambar. Namun aku belum mencantumkan target waktu karena target pencapaianku saat di ini adalah menjadi bisa dan mahir terlebih dahulu.

Setelah yakin dengan tujuan belajar atau strong why-ku, aku menuliskan keterampilan-keterampilan yang perlu aku kuasai dalam jangka 6 bulan kedepan. Ini dia list keterampilan yang ingin aku kuasai mulai dari level dasar:

1. Materi dasar (membuat garis, pembatas, bentuk 2 dimensi, 3 dimensi, ekspresi, bunga, pohon, bendera, dll)

2. Benda & warna (mengurangi detail, mempelajari alat-alat mewarnai, kombinasi warna dan outline, serta membuat objek warna-warni)

3. Manusia (pose, pakaian, ekspresi, dll)

4. Hewan (ekpresi, ciri khas, dll)

5. Laut, hutan, cuaca, dan luar angkasa

Sebetulnya masih ada keterampilan menggambar yang harus saya pelajari, yaitu cara menggambar:

- aksesoris, 
- rumah sakit, 
- karya seni, 
- olahraga,
- peternakan, 
- pertanian, 
- panggung, 
- makanan, dan 
- tanaman

Namun tema-tema diatas masih akan aku pelajari meski durasi belajar yang ditentukan di kelas Bunda Cekatan sudah selesai.

Kini, aku telah siap menjelajar hutan pengetahuan dengan menggunakan peta belajarku.

Semangat!

Kamis, 28 Januari 2021

Cerita #3 Telur Oranye

 



Alhamdulillah kini aku berada di tahap ketiga, yaitu tahap Telur Oranye kelas Bunda Cekatan. Disini aku diarahkan oleh Peri Hutan dan Kunang-kunang untuk dapat belajar cara belajar.


Aku menjatuhkan satu pilihan, yaitu belajar menggambar kartun. Awalnya aktivitas menggambar kutaruh di kuadran "tidak bisa dan tidak suka" pada Telur Hijau. Namun saat memasuki tahapan Telur Merah, bermain dan belajar bersama anak adalah salah satu hal yang kutempatkan di kuadran "penting dan mendesak".

 
Aku dapat mengatakan bahwa aku beruntung karena selain muncul keinginan pada diriku sendiri untuk bisa dan mau belajar menggambar, kesempatan untuk mengikuti kelas menggambar kartun pun datang begitu saja bak gayung bersambut. Berawal dari iklan di salah satu media sosial, aku menemukan kelas menggambar kartun dengan biaya dan jadwal yang sesuai dengan kondisiku saat ini, yaitu ibu dari satu orang anak (3 bulan) yang harus menyelesaikan tugas domestik plus bekerja di ranah publik. 

Metodenya dengan belajar daring via website. Aku bisa mengakses kelasnya kapan saja, dan dimana saja. Biasanya aku akan mulai praktek menggambar pukul 21.00 s.d 22.00 WIB. Kertas bekas, spidol, dan pensil menjadi alat belajar menggambar bagiku. Biasanya aku akan melihat file PDF dan video tutorial untuk mempraktekkan cara menggambar. Mentorku ialah owner kelas menggambar di website tersebut. Aku bisa leluasa bertanya atau meminta review atas hasil gambarku jika diperlukan.

Rasa yang mendasari keinginanku untuk belajar menggambar kartun adalah rasa "INGIN BISA" dan tentunya aku bahagia menjalaninya. Saat menggambar, aku merasa sedang me-refresh hati dan pikiran. Rasanya bukan seperti sedang belajar, tapi seperti sedang bermain. Hehehehe.

Menemukan Cara Belajar

Setelah sekian lama, baru kali ini aku menyadari bahwa penting bagi kita untuk bisa mengatakan bahwa kita tidak tertarik pada suatu hal yang sebetulnya menarik perhatian kita.

Ternyata, selama ini aku telah beberapa kali memutuskan dan menjalani hal atau aktivitas atas dasar ketertarikan tanpa memiliki strong why atau dalam hal ini disebut "tujuan belajar" yang jelas.

Namun lagi-lagi aku beruntung karena mengikuti kelas Bunda Cekatan. Kini aku mencoba meletakkan beberapa alasan yang menjadi strong why-ku.

1. Tujuan Belajar

Bahagia adalah hal pertama yang menjadi tujuan belajarku saat memutuskan untuk menekuni keterampilan menggambar kartun. Selain itu, aku juga memiliki kebutuhan berupa bekal untuk bisa membersamai anak saat bermain dan belajar.

Seiring berjalannya waktu, secara tidak langsung jam terbangku pun akan bertambah. Aku selalu ingat: "One bite at a time". Perlahan namun pasti, aku ingin menjadi bisa untuk kemudian mahir menggambar kartun agar kelak aku bisa membuka kelas dan menjadi mentor menggambar kartun.

2. Sumber Ilmu

Kelas menggambar kartun aku ikuti melalui website. Disana aku diharuskan mendaftar terlebih dahulu. Setelah resmi menjadi anggota, aku  memiliki akun dan kata kunci untuk mengakses materi. Medianya berupa video dan file PDF. Tak jarang suamiku pun turut mengajari dan memberikan masukan-masukan dalam hal cara menggambar. Tentunya sesekali aku juga berinteraksi dengan pemilik kelas untuk meminta review dan menanyakan beberapa hal terkait materi yang disampaikan.

3. Ilmu yang saya perlu

Sebagai pemula, tentunya aku perlu untuk terbiasa melemaskan jari-jemariku. Dalam kelas tersebut, aku diberikan materi dasar berupa cara membuat border yang diawali dengan membuat titik, garis, panah, dan sebagainya.

Ilmu untuk membuat benda-benda dan suasana lingkungan sekitar merupakan materi yang harus aku kuasai di tahap berikutnya. Terakhir, ilmu menggambar objek warna-warni juga aku perlukan agar karya yang aku hasilkan lebih menarik.

4. Cara belajar saya

Aku ingin belajar dalam kondisi nyaman dan tenang. Aku memilih waktu malam hari karena biasanya anakku sudah terlelap. Tapi, jika ada waktu senggang saat di tempat kerja, aku tak ragu untuk membuka akun belajarku dan sedikit mempraktekkan cara-cara menggambar yang disampaikan didalamnya.

Seperti yang dikatakan Kunang-kunang beberapa hari yang lalu, "Aku ini unik, menarik, dan ektrinsik. So, don't compare! Percaya diri aja!"

Bismillah...

Selasa, 19 Januari 2021

Cerita #2 Telur Merah

 


Alhamdulillah tiba di tahapan kedua, yaitu Tahap Telur Merah. Di tahap ini aku telah menemukan hal penting dan mendesak untuk dilatih atau ditekuni dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kebahagiaanku sebagai seorang pribadi, istri, dan ibu bagi anakku.


Sebagai seorang ibu, aku menyukai aktivitas bermain dan belajar bersama anakku. Menggambar adalah aktivitas yang bisa memadukan antara kegiatan bermain dan belajar. Usia anakku memang baru menginjak 3 bulan. Ia belum bisa diajak melakukan banyak aktivitas. Kelak saat usianya menginjak 6 bulan, ia membutuhkan MPASI. Untuk mendukung persiapan MPASI tersebut, maka aku juga mencantumkan manajemen MPASI sebagai hal yang penting dan mendesak untuk aku pelajari.

Sebagai seorang pribadi, aku merasa sangat tertarik untuk belajar menggambar. Aku bahagia melakukannya. 

Sebagai seorang istri, aku ingin mengulaskan ceritaku bersama suamiku dalam bentuk gambar yang lucu. Aku berharap nantinya karyaku dapat menginspirasi dan bermanfaat.

Aku masih kurang memberikan perhatian untuk mulai melatih keterampilan menggambar. Setelah kehadiran anak pertamaku, aku memutuskan untuk mempelajari lebih dalam cara menggambar. 

Selanjutnya, aku butuh belajar dan melatih keterampilan menulis. Bisa kukatakan bahwa aku bisa dan suka menggambar serta menulis. Bisa dalam arti di tahapan pemula. Aku perlu melatihnya untuk menambah jam terbang. 

Menulis adalah hal yang aku lakukan dalam rangka mendokumentasikan beberapa aktivitas yang aku lakukan serta media terapi untuk meluapkan perasaan yang aku rasakan. 


Kini aku sedang mengikuti 3 kelas belajar, yaitu Rumah Belajar Menulis IP Jakarta, Kelas Menggambar Kreasita, dan Kelas Bunda Cekatan. Bismillah, semoga aku bisa terus memahami potensi diriku untuk kemudian menuliskannya dalam jurnal ini.







Jumat, 15 Januari 2021

Cerita #1 Telur Hijau

 


Dear diriku,
Selamat datang di Hutan Kupu-Kupu!
Selamat berpetualang lagi! 
Setelah beberapa waktu lalu berlibur di Hotel Asyik, kini saatnya bersemangat kembali untuk terus menggali potensi diri di Hutan Kupu-Kupu bersama Peri Hutan dan Kunang-kunang. Mereka sangat baik hati dan keren. Buktinya aku dikasih bekal berupa ransel, teropong, dan peta untuk menjelajahi hutan.




Tahap pertama dalam penjelajahan ini adalah Tahap Telur. Aku sangat antusias untuk menjelajah. Selama 7 bulan kedepan, aku bertekad untuk konsisten dan cermat dalam menyelesaikan tantangan dengan strategi yang telah aku atur secara rapih. Aku tidak ingin ketinggalan lagi seperti tahun lalu. 


Dalam mengerjakan bagian ini, aku mulai menuliskan hal yang aku bisa dan aku suka, yaitu menulis artikel, menari/senam, rebahan sambil baca buku, berkebun, dan bermain bersama anak. 

Kemudian saya juga menuliskan hal yang bisa saya lalukan, namun saya tidak menyukainya, yaitu meliputi pekerjaan-pekerjaan domestik, seperti beres-beres, nyapu/ngepel, menyetrika, dan belanja. Bukan tanpa alasan, mengerjakan pekerjaan domestik dalam beberapa kondisi memang cukup bersemangat bagiku. Tapi jika sedang bosan, aku merasa enggan untuk menyentuhnya dan sesekali aku menunda untuk menyelesaikannya. Tentu pekerjaan tersebut pada akhirnya akan aku selesaikan juga, namun butuh tambahan waktu hanya untuk sekedar mengembalikan lagi mood dan mulai menyentuh kembali pekerjaan-pekerjaan itu.

Dibagian aktivitas yang aku tidak bisa dan aku tidak menyukainya, aku hanya menuliskan aktivitas make up menggambar, dan mengajar di kelas dengan banyak anak murid. Jujur, aku tidak bisa atau mungkin belum bisa melakukan ketiga hal tersebut. Merasa tidak nyaman dan "bukan aku" pun menjadi beberapa alasan mengapa aku tidak menyukai beberapa hal itu. Untuk make up, aku lebih suka jika orang lain yang membantuku untuk melakukannya. Adapun menggambar, hingga saat ini aku merasa tidak berbakat karena kemampuanku menciptakan gambar tanpa menjiplak sangatlah tidak mumpuni. Yang terakhir ialah mengajar di kelas yang membuatku kelimpungan. Aku seringkali kewalahan saat mengajar di TK. Tak jarang anak-anak sulit dikondisikan. Kondisi akan berbeda jika hanya 1 sampai 2 murid yang aku tangani. Karena hal itulah, sejak tahun 2018 aku berhenti mengajar TK.

Berlanjut ke kategori aktivitas yang aku sukai tapi aku tidak bisa atau belum bisa atau belum mahir melakukannya yaitu berbicara bahasa Turki, menggambar doodle, public speaking, dan tahsin. 

Mengenai bahasa Turki, pertama kali aku mengenalnya pada Oktober 2017 lalu. Hingga kini, aku hanya mengetahui beberapa hal dasar seputar grammar bahasa Turki. Aku belum mahir untuk berbicara dalam bahasa Turki namun aku mencintai budaya Turki. Desember 2019 lalu merupakan kali terakhir aku mengikuti kursus bahasa Turki. Dan hingga saat ini aku masih belum berniat untuk mempelajarinya lagi. Pun dengan Tahsin, aku masih terkendala biaya untuk dapat mendaftar kelasnya. Semoga suatu saat Allah mudahkan. Aamiin. Tinggal menggambar doodle dan public speaking. Sebetulnya aku sudah menguasai beberapa teknik dari kedua bidang tersebut, namun belum pada tingkatan mahir.


Nah, sekarang aku mencoba melacak kekuatan diriku sendiri. Aku meletakkan 5 hal yang aku bisa dan aku suka. Ada bermain dan belajar bersama anak, berkebun, menari atau senam, rebahan sambil baca buku, dan yang terkahir: menulis.

Dari kelima hal tersebut, aku telah mulai belajar menulis bersama Rumah Belajar Menulis Ibu Profesional Jakarta. Mungkin aku akan menyelesaikan satu hal terlebih dahulu untuk kemudian menekuni hal yang lainnya. Semoga aku bisa terus konsisten untuk belajar menjadi kupu-kupu yang cekatan. Aamiin.


Bekasi, 15 Januari 2021


Yena