Sabtu, 03 April 2021

"Aha! Ternyata aku.... "

Ternyata aku adalah seorang yang gigih untuk bisa konsisten dalam suatu hal yang sangat aku sukai dan sangat menarik bagiku.

Selama proses ulat-ulat, aku banyak ditempa. Meski dimanjakan dengan berbagai sajian makanan alami di belantara hutan pengetahuan beserta kudapan-kudapannya, namun banyak hikmah yang dapat kupetik, khususnya tentang adab dan ketulusan hati.

Mungkin tema keterampilan yang aku ambil dalam Kelas Bunda Cekatan ini terlihat sepele secara sekilas. Namun aku selalu ingat pesan peri hutan dan magika, "tak ada hal yang sepele jika kita sungguhi".

Di hutan ini aku menemukan hal yang aku suka, namun aku belum menguasainya, yaitu menggambar kartun. Karena adanya penjelajahan inilah aku memberanikan diri untuk mengikuti kelas berbayar menggambar kartun. Kini, sesuai peta belajarku, aku telah mempelajari dan berlatih materi-materi dasar mengenai cara menggambar kartun.

Lalu muncul teka-teki kenapa gamifikasi di tahap Ulat-Ulat dibuat seperti ini?

Menurutku filosofi kupu-kupu sangatlah sesuai dengan hakikat belajar, yaitu membutuhkan proses untuk menjadi indah.

Kupu-kupu akan bertelur,berubah menjadi ulat, lalu kepompong, hingga akhirnya lahirlah kupu-kupu cantik. Begitupun kita, menguasai suatu ilmu atau keterampilan diperlukan sebuah proses. Proses itu tidaklah instan. Namun memerlukan waktu yang panjang, adab, dan tak lengkap jika tanpa disertai ketulusan hati.

0 komentar:

Posting Komentar