Sabtu, 03 April 2021

"Aha! Ternyata aku.... "

Ternyata aku adalah seorang yang gigih untuk bisa konsisten dalam suatu hal yang sangat aku sukai dan sangat menarik bagiku.

Selama proses ulat-ulat, aku banyak ditempa. Meski dimanjakan dengan berbagai sajian makanan alami di belantara hutan pengetahuan beserta kudapan-kudapannya, namun banyak hikmah yang dapat kupetik, khususnya tentang adab dan ketulusan hati.

Mungkin tema keterampilan yang aku ambil dalam Kelas Bunda Cekatan ini terlihat sepele secara sekilas. Namun aku selalu ingat pesan peri hutan dan magika, "tak ada hal yang sepele jika kita sungguhi".

Di hutan ini aku menemukan hal yang aku suka, namun aku belum menguasainya, yaitu menggambar kartun. Karena adanya penjelajahan inilah aku memberanikan diri untuk mengikuti kelas berbayar menggambar kartun. Kini, sesuai peta belajarku, aku telah mempelajari dan berlatih materi-materi dasar mengenai cara menggambar kartun.

Lalu muncul teka-teki kenapa gamifikasi di tahap Ulat-Ulat dibuat seperti ini?

Menurutku filosofi kupu-kupu sangatlah sesuai dengan hakikat belajar, yaitu membutuhkan proses untuk menjadi indah.

Kupu-kupu akan bertelur,berubah menjadi ulat, lalu kepompong, hingga akhirnya lahirlah kupu-kupu cantik. Begitupun kita, menguasai suatu ilmu atau keterampilan diperlukan sebuah proses. Proses itu tidaklah instan. Namun memerlukan waktu yang panjang, adab, dan tak lengkap jika tanpa disertai ketulusan hati.

Jurnal Ulat-Ulat Pekan #8

Rangkaian perjalananku menjadi kupu-kupu belum usai. Di pekan ke-8 ini ulat-ulat kembali diarahkan untuk menyiapkan Peaceful Place  untuk menjalani laku hidup selanjutnya, yaitu tahap kepompong.

Aku sangat bahagia seperti sebelum-sebelumnya karena Magika, Peri Hutan, dan para Ulat selalu hadir dengan penuh semangat. 

Pekan ini kebahagiaanku pun bertambah karena hadir sosok spesial yang secara khusus berkenan mendengarkan cerita aliran rasaku selama menjelajah hutan pengetahuan, bahkan ia menyiapkan kado ilmu yang spesial untuk bekalku selama 30 hari kedepan di tahap kepompong.

BUDDY SYSTEM

Cerita pertemuanku dengan buddy-ku pertama kali ialah saat di tengah-tengah jam kerja aku membuka WAG Regu 5 Mahira. Kubaca sekilas apa yang sedang dibahas dan disana ada satu orang yang mengajukan pertanyaan kurang lebih seperti ini, "siapa yang mau jadi buddy-ku?".

Bagi yang baru mendengar istilah buddy, dalam bahasa Indonesia "buddy" artinya kurang lebih "sobat".

TEMUKAN SATU BUDDY-MU!

Nah, kembali lagi ke cerita di WAG itu. Penanya adalah ulat manis bernama Mba Rifa. Entah kenapa aku segera membalas pertanyaan yang ia ajukan dengan kalimat, "ya, aku mau, mba!".

Salah satu alasanku ingin menjadi buddy mba Rifa yaitu karena aku terkesan dengan ketulusan hatinya di pekan lalu. Mba Rifa memberiku potluck yang dibingkis dengan sangat cantik.

Singkatnya, kami pun berkenalan.


Mba Rifa adalah seorang ibu dengan 4 bidadari mungilnya. Peta belajarnya pun tak jauh-jauh bersinggungan dengan 4 bidadarinya tersebut.

Kami dari keluarga yang berbeda. Aku dari Keluarga Ilustrasi dan Desain sedangkan Mba Rifa dari Keluarga Pengasuhan dan Tumbuh Kembang Anak (Parenting).



Saat mengalirkan rasa, Mba Rifa bercerita bahwa ia menghapus poin "Manajemen Emosi" dari peta belajarnya, dan memutuskan untuk fokus mendalami "Kurikulum Home Education & Home Schooling 4 Bidadari". Hal tersebut dilakukan Mba Rifa usai berdiskusi dengan suaminya. Maa syaa Alloh...

BEKAL UNTUK BUDDY-KU

Dengan bahagia, Mba Rifa bertanya padaku, "Mau di kasih kado ilmu apa mba Yena?".

Awalnya sempat bingung menjawab pertanyaan tersebut. Namun akhirnya aku bercerita bahwa aku membutuhkan sejenis "alarm" agar aku dapat konsisten berlatih keterampilan menggambar kartun yang sedang aku dalami dan juga aku butuh penyemangat (misal sejenis quotes yang nantinya bisa selalu kuingat).


Tak mau kalah, aku pun bertanya hal serupa kepada Mba Rifa. Ia pun mengutarakan dengan berbinar-binar bahwa ia ingin beberapa kado.

Kado ke-1

Kado ke-2

Kedua kado tersebut akan aku persiapkan dalam bentuk yang berbeda. Kado ke-1 akan aku bingkis dalam bentuk e-book, sedangkan kado ke-2 akan kubingkis dalam bentuk checklist.





Bismillah, semoga Mba Rifa suka dan kadonya bermanfaat. Hehe

KADO DARI BUDDY-KU

Setelah aku memberikan kado kepada Mba Rifa, aku pun mendapatkan kado darinya. Kado itu sangat bermanfaat bagiku. Yang pertama ada quotes untuk penyemangatku selama menjalankan tantangan 30 hari kedepan.






Lalu, ada jurnal dan catatan harian sebagai bekal mendokumentasikan prosesku dalam menjalankan tantangan setiap harinya. Buddy-ku membuatkannya khusus untukku, nih! Hehe



Kini aku, buddy-ku, dan ulat-ulat lain segera bersiap menyongsong tahap kepompong. Bismillah.