Kenapa aku harus bobok sendiri, Ayah? Aku mau bobok nya sama Ayah Bunda aja.
Kenapa kamar aku sama adek dipisah sih , bun?
Kok bunda dapat libur sholat sama puasa dari Allah, bun?
Kenapa dedek harus sunat, bun?
Familiar kah bunda2 dengan pertanyaan diatas?
Pernakah kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kepada anak anak?
Pasti sudah tidak asing lagi ya dengan kalimat2 itu?
Dan jika kita kurang tepat menjelaskan nya kepada anak anak kita, apa yang akan terjadi ?
Mungkin anak anak tidak paham betul apa fitrah seksualitas dirinya.
Mungkin anak anak tidak paham akan arti dari laki-laki sejati ataupun perempuan sejati.
Atau masih merasa "belum waktunya ah jelasin ke anak-anak, masih pada kecil pasti belum paham".
Atau nanti aja jelasinnya jika sudah besar.
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Anak-anak kita tidak selamanya menjadi anak kecil, kelak mereka juga akan menjadi remaja dan dewasa. Ketika mereka sudah tiba saatnya harus mengetahui tentang diri mereka sendiri dan peran yang harus diambil, kemanakah mereka akan bertanya?
Jika kita menunda-nunda memberikan pemahaman fitrah seksualitas kepada anak, bisa jadi tanpa kita sadari peran kita diambil oleh pihak lain.
Siapa pihak lain itu ?
- Teknologi
- Lingkungan Masyarakat
- Lingkungan Pergaulan
Seperti kita ketahui bahwa pihak lain itu memiliki daya magnet yang sangat kuat.
Maka dari itu, penting sekali mengenalkan fitrah seksualitas anak sejak dini oleh orang tuanya.
Agar orang tuanya pun terpacu untuk selalu belajar dan menjadi teladan untuk anaknya. Selain itu, kedekatan emosional anak dengan orang tua akan terjalin.
Berikut penjelasan materi dari kelompok 4⤵
Pertanyaan:
- Bagaimana cara mengontrol kegiatan anak? Tanpa anak merasa diintrogasi atau dikawal?
"Silahkan', jawab Rasulullah 'Tapi jadilah orang jujur'
Kita juga harus jujur pada anak. Kita menginginkan apa, kita tanyakan pada mereka, ceritakan pada mereka, tapi harus jujur. Atau jika mereka selalu mengikuti kita, ajak mereka terlibat dengan kegiatan yang sedang kita lakukan.
Selain itu, mungkin kita bisa membiasakan melakukan kegiatan bersama anak dalam keseharian. buat ritme harian yang itu nantinya menjadi pola yang akan mereka melakukan dalam kegiatan sehari-hari. Jika kita tidak mau anak-anak kita melakukan hal-hal yang sia-sia atau tidak baik, kita contohkan untuk tidak melakukan hal itu. Wallaahu a'lam
2. Bagaimana memahamkan kepada anak usia 3-5 tahun dan 8 tahun mengenai real keadaan di lingkungan yang berpengaruh buruk terhadap anak. Misalnya kejahatan seksual dan kejahatan lainnya? Tanpa membuat anak jadi phobia akan keramaian.
Untuk usia batita--lima tahun, gunakan gaya bercerita atau bisa media lain, misalnya lagu sentuhan boleh-tidak boleh. Untuk anak usia 8 tahun sudah bisa diajak diskusi. Tanyakan pada mereka, "jika ada sesuatu yang seperti itu kakak nyaman gak? atau risih? kira2 itu boleh atau tidak?"
Namun kemudian, kita akan sadar bahwa pertanyaan yang sama setiap harinya akan membuat anak merasa bosan untuk menjawabnya.
Sekian. Semoga informasi diatas dapat memberikan tambahan wawasan terkait fitrah seksualitas pada anak.
0 komentar:
Posting Komentar