Tiba saatnya untuk kembali menyelam sedikit lebih dalam berkenaan dengan membangkitkan fitrah seksualitas pada anak. Kali ini fokus kelompok 2 terletak pada menumbuhkan fitrah seksualitas pada usia pra latih. Berikut pemaparannya.
Menumbukan Fitrah Seksualitas pada Anak
Penting tidak, ya? Wah sangat penting sekali dan ini adalah hal yang mendasar. Kemudian apa sih fitrah seksualitas itu?
Terkadang kita masih berfikir tabu jika ada kata-kata "seksualitas". Tapi jangan khawatir, fitrah seksualitas ini merupakan pondasi dasar, jadi tidak ada hal yang tabu, melainkan sesuatu yang sangat penting yang HARUS ditumbuhkan pada anak sejak lahir. Seorang anak harus dapat mengenal fitrah seksualitasnya pada usia dini, karena itu adalah dasar yang akan membawanya kelak dalam perjalanan hidupnya.
Seperti yang bisa kita lihat bersama, fitrah seksualitas dapat dibagi berdasarkan umurnya. Kali ini kelompok 2 berfokus kepada fitrah seksualitas pada masa/usia pra latih.
Kapan pendidikan seksualitas itu dinyatakan selesai? Apabila sudah terpenuhi 3 aspek, yaitu seksualitas yang benar, sehat, dan lurus.
Seperti Yang disabdakan Rasulullah SAW, "Tiadalah seorang bayi lahir kecuali dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani Dan Majusi."
Jadi penyebab Utama penyimpangan yg terjadi pada anak adalah orang tuanya.
Tantangan zaman modern selain maraknya LGBT adalah persiapan menjadi calon ayah dan ibu.
Masih usia Pra latih tapi kok sudah mempersiapakan calon ayah ibu?
Persiapan menjadi calon ayah Dan ibu dimulai dari anak usia bayi. Setiap tahapan usia memiliki cara tersendiri untuk menumbuhkan fitrah seksualitas sesuai gendernya.
Tanpa adanya persiapan calon ayah Dan ibu maka akan menjadikan orang tua tidak siap dan tidak tahu cara mendidik anaknya sesuai gender.
Maka hadirlah para ayah yang tidak turut serta dalam pendidikan anaknya. Yang paling menyedihkan adalah "ayah ada namun tiada".
Dan muncullah fitnah LGBT,dan penyimpangan lainnya.
Sesi Diskusi
1. Masalah salah karir pada 3 hal penyebab ayah tidak mau terlibat mendidik ini apa ya maksudnya?
Jawaban :
Ayah harus memilih jalan karir yang memudahkan untuk mendidik anak. Termasuk mengatur waktu mendidik anak. Jarak dan waktu tidak menjadikan alasan memperbolehkan abai dalam pendidikan anak termasuk bonding.
Jika ayah terlalu sibuk, jarang dirumah ditambah ayah tidak sadar akan perannya. Maka jadilah ayah enggan mendidik. "Terserah ibunya lah" begitu yg sering terjadi. Padahal kita tahu bahwa ayah adalah kepala sekolah yang menentukan visi misi pendidikan anak.
2. Tantangannya adalah maraknya LGBT, yang sasarannya sudah mengincar anak-anak pada masa pra-latih, bagimana contoh konkretnya?
- Banyak aktivis LGBT yang mulai mengincar usia SD, salah satunya dengan memberikan hadiah di sekolah-sekolah sebagai modus prostitusi anak.
- Tayangan-tayangan televisi dengan tokoh kebanci-bancian.
- Beberapa sumber berita: https://news.okezone.com/read/2016/02/27/337/1322590/waspada-kelompok-lgbt-bidik-anak-anak#lastread
3. Bagaimana cara anak (pra-latih) melindungi dirinya dari kejahatan seksual ?
Pertama, anak harus mengenal bagian tubuh beserta fungsinya. Kedua, anak diajarkan tentang batasan aurat laki2 & perempuan. Ketiga, diberi contoh tentang jenis sentuhan (penjelasan setelah ini). Keempat, diberikan contoh untuk menolak, berteriak dan menghindar (penjelasan setelah ini).
Salah satu cara mengajarkannya adalah dengan 3 B (Bermain, Bernyanyi, Bercerita) . Ajak anak bermain dengan metode ROLE PLAY sambil menyanyikan lagu dari Yayasan Kita dan Buah Hati ini https://www.youtube.com/watch?v=Msy1VSMmXN4 * Tak lupa, bantu anak memahami jenis sentuhan. Gunakan lagu ini sebagai alat bantu *: https://www.youtube.com/watch?v=k6U3G_aucsw*
– Sentuhan baik/boleh untuk sentuhan pada tubuh bagian pundak hingga ujung jari, dan dari lutut hingga ujung kaki.
– Sentuhan buruk/tidak boleh untuk sentuhan yang mengenai tubuh yang ditutupi pakaian dalam dan bibir. Bagian ini hanya boleh disentuh diri sendiri, ibu, dan dokter.
– Sentuhan membingungkan untuk sentuhan yang mengenai tubuh dari pundak hingga lutut. Bagian ini juga hanya boleh disentuh diri sendiri, ibu, dan dokter.
Tak lupa, Ajari anak untuk mempercayai perasaannya dan ajari anak agar mampu berkata TIDAK, ENGGAK MAU, atau JANGAN BEGITU!
4. Bagaimana jika suami memiliki masalah dengan figur seorang ayah?
- Rekomendasi kajian ke-ayah-an dan ke-bunda-an: https://youtu.be/LHXYnYX3ZvE, https://youtu.be/muDFyuea7Sg
Semoga bermanfaat...
0 komentar:
Posting Komentar