Rabu, 02 Mei 2018

Games Level 10 #4

Memukul

Di kelas A, saya memiliki pengalaman yang sangat berkesan terhadap salah satu murid saya, sebut saja ia Varo. Bocah laki-laki yang belum genap 5 tahun itu sangat tidak mau diam dan senang memperlakukan barang dengan tidak hati-hati alias senang melempar barang. Tak hanya barang, ia juga suka memukul teman. Saya ingat betul saat ibu kepala sekolah di tempat saya mengajar hanya berkomentar bahwa Varo sangat aktif atau dengan kata lain nakal. Namun entah kenapa saya merasa yakin bahwa saya mampu merubah perilaku buruk Varo sedikit demi sedikit.
Dua minggu pertama, keyakinan saya pun benar. Varo menunjukkan sikapnya yang cerdas dan patuh akan nasihat guru. Meskipun sesekali ia masih suka memukul teman secara reflek (tanpa sebab apapun), namun untuk memperlakukan barang, seperti mainan-mainan milik sekolah, Varo tidak lagi melemparnya. Alhamdulillah...
Menginjak pertengahan semester genap, saya tak kehabisan akal untuk terus berusaha mengubah kebiasaan anak yang masih ringan tangan. Karena bukan hanya Varo yang suka memukul teman, tapi ada Al, dan beberapa anak laki-laki lainnya. Suatu hari, ketika berbaris sebelum memulai kegiatan, saya bercerita kepada anak-anak untuk menahan diri ketika muncul keinginan untuk memukul teman. Saya memperagakan gerakan hendak memukulkan tangan kepada salah satu anak kemudian menahannya. Saya berkata, "setelah ini, ketika teman-teman mau memukul teman, harus ingat pesan Miss Yena ya. Jadi pas mau mukul tiba-tiba ingat 'eh iya ya kata Miss Yena kan ga boleh mukul, harus menahan diri'".
Setelah kejadian itu, tanpa diduga, Varo mempraktekannya dan bercerita langsung kepada saya. "Miss miss... tadi kan aku mau mukul teman aku, tapi aku ingat kata miss kan 'eh harus ingat pesan Miss Yena, ga boleh mukul'", ujarnya. Saya hanya tersenyum dan memuji Varo, "Iya, betul. Varo keren deh!".

0 komentar:

Posting Komentar