Masih dengan buku yang sama, "Mendidik dengan Cinta". Saya mencoba konsisten membaca dan mengumpulkan tugas di kelas 'Bunda Sayang', meskipun sudah 2 hari ini kesehatan saya terganggu. Saya terserang demam yang diakibatkan oleh radang telinga. Saya masih bisa memaksakan diri untuk mengajar anak-anak di TK seperti biasa, namun ketika usai jam sekolah, badan tak bisa diajak kompromi. Meriang bisa datang dan pergi sesuka hati, jadi waktu luang yang ada hanya bisa saya gunakan untuk berbaring. Tak mampu lagi saya membaca buku, karena untuk mencerna satu paragraf dengan posisi fokus pada buku cukup menguras tenaga pada saat kondisi seperti itu.
Bagian ke-5 dengan tema "Ragam Dunia Anak" menjadi cemilan yang menemani saya untuk terus belajar, bagaimanapun kondisinya. Terdapat 6 poin pembahasan yang uraiannya tidak lebih dari 8 halaman.
Bohong atau Khayal? menjadi poin pertama yang saya cerna perlahan. Sebagai pembelajar yang sudah mencapai usia 24 tahun, saya membaca paragraf demi paragraf uraian tersebut dengan membayangkan posisi saya sebagaimana anak-anak yang sedang mengalami fase perkembangan tersebut. Dipaparkan bahwa anak-anak memang memiliki karakter haus akan pujian, jadi tak heran bila mereka berbohong hanya untuk mendapatkan pujian. Masih dalam batas yang wajar bila hal tersebut dilakukan oleh anak-anak saat fase perkembangannya, namun kita sebagai orang tua tidak boleh luput untuk terus memberikan pengarahan dan bimbingan. Anak-anak perlu mengetahui bahwa pada dasarnya berkata atau berbuat jujur itu lebih terpuji.
Dalam hal ini saya juga kembali tersadarkan bahwa orang tua juga berperan penting sebagai teladan dalam memberikan contoh yang baik kepada anak-anak di rumah. Ketika orang tua bersikap jujur kepada setiap anggota keluarga atau kepada orang lain, maka anak akan menilai dan meniru hal tersebut.
Selain itu, dipaparkan pula tentang dunia khayal yang sering terjadi pada anak. Ya, tak jarang mereka berimajinasi. Anak-anak mampu bercerita kepada orang tua atau teman-temannya tentang hal-hal yang mereka khayalkan. Peran orang tua disini ialah melatih anak agar mampu membedakan mana imajinasi dan mana hal yang sebenarnya.
0 komentar:
Posting Komentar