Disamping harus menjalankan puasa, aku juga harus tetap menjalani observasi dan menyusun hasil penelitian yang menjadi tugas utama dalam program Internship yang aku ikuti ini. Sebab harus berpuasa, bukannya bertambah berat, malah semakin ringan 'beban' yang aku rasakan. Yang tadinya harus membawa beban ekstra dalam tas setiap kali bepergian, seperti bekal makan siang dan air minum, karena puasa, itu semua otomatis tidak aku perlukan.
Meski harus 'mengungsi' ke kamar teman di depan kamarku, karena aku tak bisa bangun sahur sendiri, harus ada orang lain yang membangunkanku, aku tetap semangat! Hal yang perlu diketahui adalah: aku orang yang cenderung tidak ingin repot, tidur di kamar sendiri adalah hal yang paling praktis, namun karena aku memiliki 'motivasi' yang kurang jika hanya sendiri, maka 'mengungsi' kamar pun aku lakoni. Selain itu, telah terjadi hal lucu di hari pertama berbuka puasa. Pulang observasi sekitar pukul 15.30, aku terlelap tidur tanpa sengaja. Padahal, tak ada persediaan bahan makanan yang dapat aku olah untuk berbuka puasa maupun sahur. Singkat cerita, datanglah temanku yang baik hati, Poy. Ia datang atas permintaanku untuk pergi bersama ke supermarket, membeli kebutuhan yang aku sebutkan tadi. Berbukan puasalah aku di tempat tersebut.
Tiba di asrama, niat hati ingin membuat menu berbuka puasa dadar telur dan sup. Apa daya, karena kurang konsentrasi, telur dadar berubah niat menjadi telur orak-arik, dan sup yang aku rasa pesimis rasanya akan enak, ternyata enak! Alhamdulillah, tanpa diduga salah satu teman muslimahku, Kal, datang memberikanku ayam goreng tepung! Ma shaa Alloh...
Singkat cerita lagi, aku makan sendiri, teringat keluarga di Kuningan. Terbayang wajah mereka. Duh hanya berharap waktu cepat berlalu dan semua hal yang akan aku jalani menghasilkan yang terbaik dan prosesnya lancar. Aamiin.
Mahasarakham, June 7, 2016
ditulis menjelang detik-detik 'mengungsi' ke kamar teman
0 komentar:
Posting Komentar