22 Agustus 2015
Akhirnya tiba saat untuk kembali
pulang ke Kuningan dan berpisah dengan Pare. Setelah semalam packing dan acara
‘tidak bisa tidur’ gara-gara member camp yang berisik karena nangis ngelepas
kepergian tutor ke Jakarta, akhirnya aku bersiap pulang. Tidur hanya dua jam
disusul dengan mandi lalu shalat subuh, tak menunggu lama aku dijemput mas-mas
tukang ojek. Berpamitanlah aku pada teman sekamarku dan beberapa member yang
sudah bangun tidur. Ojek siap meluncur menuju stasiun Kediri.
Di sepanjang perjalanan aku
menguap dan batuk-batuk. Tiba di stasiun aku bertemu Limbong. Kami bertegur
sapa. Tak terlalu lama, ia kembali duduk bersama temannya dan aku berdiri di
sudut stasiun Kediri.
Beberapa saat kemudian aku
bertemu Gina. Kami pulang bersama di satu gerbong kereta, berbeda tempat duduk.
Perjalanan panjang membuatku
harus shalat di kereta. Sebisanya aku wudhu di toilet gerbong. Alhamdulillah
semua berjalan dengan mudah. Aku tiba di stasiun Cirebon sekitar pukul setengah
tujuh petang. Setelah berjalan menuju pintu keluar, aku langsung menghalau
angkot D6. Aku kurang beruntung, angkot itu tidak mengantarkanku sampai tempat
mangkalnya mobil Elf. Setelah membayar Rp5 ribu, aku harus berjalan agak jauh
menuju terminal Harjamukti.*perjuangan
Belum selesai sampai disitu, aku
harus menunggu bus Luragung yang mengarah ke Kuningan. Setelah hampir setengah
jam menunggu, akhirnya bus yang dinanti datang juga. Duduklah aku dengan manis
di kursi dekat pak sopir. Dengan ongkos sebesar Rp10 ribu, aku sudah bisa
menikmati bus yang dimatikan lampunya, bau solar, dan kemudian berhenti di
Beber.*sopir ama keneknya laper
Alhamdulillah, nyampe juga di
perempatan jalan raya menuju ke rumahku.*rumah nenek lebih tepatnya
Setelah mendadahi tukang ojek,
tukang ojek itu langsung menghampiriku. Kunaikkan satu tasku ke motor. Cus deh
ke rumah. Yeyelalayeyeyelalalala akhirnya nyampe rumah. Aku disambut mamah. Tentunya
aku masuk rumah setelah membayar ongkos ojek sebesar Rp10 ribu. Habislah sudah
uangku, sisa Rp2 ribu! Haha
Setelah mencium tangan mamah dan
emak, aku bergegas mengambil wudhu untuk meng-qodo shalat maghrib lalu shalat
isya. Ketika hendak memakai mukena, aku baru sadar ternyata mukenaku gak ada!
Aku cari-cari tapi tak kutemukan. Oalah itu mukena sebenernya dapet minjem dari
emak! Nyari aman, aku gak cerita ke orang rumah kalo mukenaku ilang. Aku
berjanji pada didir sendiri untuk menggantikan mukena emak yang hilang entah
jatuh dimana.*hadeuh error
Usai shalat, aku makan malam.
Uuuh senangnyaaa. ternyata mamah masak buat aku. Hehe sayangnya karena sudah
malam, aku hanya makan sendirian. Mamah dan emak hanya menonton TV sambil
menemaniku makan.*aku sayang kalian
-----------------------------------------TAMAT------------------------------------------
0 komentar:
Posting Komentar