Kini protokol kesehatan 3 M ramai digaungkan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Rutinitas publik mengalami banyak perubahan. Bekerja kini banyak diterapkan oleh perusahaan dari rumah, pun kegiatan belajar-mengajar di sekolah, harus beralih daring. Banyak aktivitas ofline yang harus ditunda. Bagiku pribadi, agenda mengikuti workshop dan seminar terpaksa ditunda karena tak seru rasanya jika hanya sebatas mendaftar untuk versi online.
Pertama kali mendengar istilah Covid-19, diri ini bertanya-tanya "jenis penyakit apakah ini?", "apa bedanya Covid-19 dan Coronavirus?", dan "apakah mungkin wabah tersebut dapat menyebar hingga ke seluruh dunia?".
Mengutip dari who.int, Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.
Adapun Coronavirus yang juga dijelaskan dalam who.int adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit Covid-19.
Berbekal sedikit informasi tersebut, aku mulai sadar akan pentingnya perlindungan diri di masa pandemi ini. Meski awalnya terbilang sulit untuk sekedar membiasakan diri menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, namun lambat laun hal tersebut bisa aku terapkan secara bertahap. Disisi lain, aku merasa beruntung atas kehadiran suami yang rajin mengingatkanku akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
Meski beberapa dampak negatif ditimbulkan oleh adanya pendemi ini, namun aku dan suami tetap optimis unttuk dapat melewati semuanya. Tentu dengan banyak berdoa dan bersyukur atas segala hal yang dikaruniakan olehNya. Berikut ini beberapa tips agar tetap berpikiran positif di tengah pandemi corona menurut dokter spesialis kejiwaan Dr. Andri, Sp.KJ, FAC dikutip dari kompas.com:
1. Batasi nonton dan konsumsi berita tentang Covid-19
Untuk mengurangi kecemasan, Andri juga menganjurkan kita untuk mengingat memori indah dalam hidup.
0 komentar:
Posting Komentar