Senin, 12 Oktober 2020

Pertama Kali Dalam Hidup

Seringkali apa yang kita rencanakan gagal, tidak sesuai harapan. Dan hal itu terjadi padaku untuk kesekian kalinya. Susunan rencana hidup, hendak melakukan apa dan kapan target waktu yang ditentukan, harus kurelakan berubah begitu saja. Wabah Covid-19 yang membuat kondisi publik harus serba dibatasi menjadi alasan utama. Tak bisa kusebut "biang keladi", karena aku percaya ini semua kehendak Illahi.

Kini protokol kesehatan 3 M ramai digaungkan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Rutinitas publik mengalami banyak perubahan. Bekerja kini banyak diterapkan oleh perusahaan dari rumah, pun kegiatan belajar-mengajar di sekolah, harus beralih daring. Banyak aktivitas ofline yang harus ditunda. Bagiku pribadi, agenda mengikuti workshop dan seminar terpaksa ditunda karena tak seru rasanya jika hanya sebatas mendaftar untuk versi online. 

Pertama kali mendengar istilah Covid-19, diri ini bertanya-tanya "jenis penyakit apakah ini?", "apa bedanya Covid-19 dan Coronavirus?", dan "apakah mungkin wabah tersebut dapat menyebar hingga ke seluruh dunia?".

Mengutip dari who.int, Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan.  Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Covid-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.

Adapun Coronavirus yang juga dijelaskan dalam who.int adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit Covid-19.

Berbekal sedikit informasi tersebut, aku mulai sadar akan pentingnya perlindungan diri di masa pandemi ini. Meski awalnya terbilang sulit untuk sekedar membiasakan diri menggunakan masker dan rajin mencuci tangan,  namun lambat laun hal tersebut bisa aku terapkan secara bertahap. Disisi lain, aku merasa beruntung atas kehadiran suami yang rajin mengingatkanku akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Meski beberapa dampak negatif ditimbulkan oleh adanya pendemi ini, namun aku dan suami tetap optimis unttuk dapat melewati semuanya. Tentu dengan banyak berdoa dan bersyukur atas segala hal yang dikaruniakan olehNya. Berikut ini beberapa tips agar tetap berpikiran positif di tengah pandemi corona menurut dokter spesialis kejiwaan Dr. Andri, Sp.KJ, FAC dikutip dari kompas.com:

1. Batasi nonton dan konsumsi berita tentang Covid-19

Sebaiknya informasi update itu bisa dari WHO dan juga bisa dari pemerintah. Saat ini pemerintah juga telah menyediakan infromasi melalui Whatsapp maupun website resmi. Hal ini dilakukan demi menghindarkan kita dari berita hoax yang akan membuat diri semakin cemas.


2. Lakukan perenungan

Kita juga bisa menerapkan perenungan selama 15 menit setiap harinya. Perenungan ini bisa dilakukan di rumah seiring dengan peringatan pemerintah untuk tetap berada di rumah. “Sisakan waktu yang panjang itu untuk merenung selama 15 menit, berdiam diri, boleh sambil merem atau sambil memperhatikan nafas,” ujar Andri.

3. Ingat memori indah

Untuk mengurangi kecemasan, Andri juga menganjurkan kita untuk mengingat memori indah dalam hidup. 

Bila tak ada memori indah yang positif, kita bisa menciptakan memori indah baru dengan berbuat baik seperti menyumbang untuk membantu menangani virus corona di Indonesia. 

4. Ingat, kita selalu punya tempat untuk bernaung 

Pikiran positif juga bisa ditingkatkan dengan berpikir bahwa kita sebenarnya kita masih memiliki tempat untuk bernaung, yakni rumah.

Itulah beberapa hal yang aku coba terapkan agar hati dan pikiran ini selalu dalam keadaan positif ditengah pandemi yang belum menampakkan tanda-tanda penurunan kasus kematian ini. Perdana dalam hidup mengalami kondisi pagebluk. Semoga kita semua dapat melewati semuanya dengan selamat. Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar