Jumat, 23 Oktober 2020

Asa Itu Meng-ASI-hi

Gelapnya langit menghiasi dini hari. Kini aku menambah aktivitas tengah malamku dengan menunggu guratan fajar menyingsing dan menenangkan rengekan buah hatiku yang baru berusia 6 hari. Aku selalu merasa bahagia saat bayiku menangis dan menghisap ASI (Air Susu Ibu) dari payudaraku. Begitu ia sangat membutuhkanku. Aku bak asa bagi bayiku, pun sebaliknya. 

Semenjak awal aku berniat untuk memberikan ASI hingga bayiku berusia 2 tahun. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala meridhai niatku tersebut dan memudahkan setiap jalannya.

"Oh, ini ya, rasanya menjadi seorang ibu?"

Hampir 2 hingga 3 kali setiap malamnya bayiku akan terbangun dan menangis. Saat ini aku berada pada fase dimana aku sangat menginginkan melihat bayiku bisa tertawa, merespon kehadiran dan candaan yang aku berikan padanya.

"Ibu tak sabar, nak"

Hangatnya pelukan juga menjadi asa yang sangat dibutuhkan oleh bayi mungilku. Apalagi ketika ayahnya yang melakukan. Bayiku akan sangat tenang dan nampak menikmati kebersamaan dengan ayahnya.

"Tumbuhlah sehat dan bahagia ya, nak. Kami semua menyayangimu"

0 komentar:

Posting Komentar