Review Kelompok 8
Alkisah di suatu negeri, ada sekelompok anak yg sedang berbincang-bincang satu sama lain... mereka sedang berbincang mengenai sosok yg menjadi idola buat diri mereka..
A: eh kamu punya idola ga sih..
B: punya dongggg
A: siapa sih idola kamu
B : Iron Man lah..
A: kenapa???
B: ih masa kamu ga tahu, dia kan pinter, kaya, bisa menyiptakan alat-alat canggih pokoknya dia itu hebat, emang kenapa? Kalau kamu siapa idolamu
A: hmmmm,,,, kalau aku superman dong..
B : hahahaha, kamu ketinggalan jaman dong, itu kan sudah lama banget
A: ih gapapa kali dia kan bisa terbang, kuat dan tampan..
Lalu ada anak lain yaitu C tiba tiba nimbrung ke dalam percakapan mereka...
C: eh kalian berdua pada ngomongin apa sih??
A ini loh kita lagi pada ngobrol soal idola.
B: iya idola ku superman, si A Iron man
C: oh gituuuu... beda dong sama aku
A dan B : emang kamu idolanya siapaaa
C: kalau aku sih.. ya pasti Ayahku lah idolaku
A dan B : hahahhahhahaha....... emang ayahmu bisa apaaaaa???
C: macam-macam lah... ayah pintar, bisa melakukan banyak hal, kita sering main bersama, bikin mainan bersama, pokoknya seneng deh sama ayah..
A: ih kamu aneh...
B : yaudah deh, kita pergi dulu kalau gitu
C : ok.. aku juga mau pergi mau ikut ayah dulu buat nyuci motor.
Sesungguhnya di manakah peran ayah? Kenapa ayah ada namun tiada?
Yuk mari kita simak pembahasan selanjutnya.
✔fitrah adalah sifat asal; kesucian; bakat;
pembawaan (KBBI)
✔ fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana
seorang berpikir, merasa dan bersikap
sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau perempuan sejati. (Harry
Santosa)
Di Indonesia dan banyak negara lain, ayah hanya berperan sebagai
pencari nafkah dan tidak dilibatkan dalam pengasuhan dan pendidikan anak.
Tanggung jawab pendidikan dan pengasuhan anak diserahkan kepada sosok ibu.
Padahal, sosok ayah dan ibu harus ada sepanjang masa mendidik
anak anak sejak lahir sampai aqilbaligh, sehingga fitrah seksualitas anak dapat
tumbuh indah paripurna.
Khususnya dalam agama islam ayah sangat berperan peting dalam
proses pendidikan keluarga.
_Jika ibu adalah madrasah utamanya, ayah adalah kepala
sekolahnya._
Ayah adalah
- pemimpin
- evaluator
- penentu visi dan misi
keluarga
sedangkan…
Ibu adalah
✔ Mengapa kehadiran ayah sangat penting?
- ayah adalam imam/
pemimpin dalam keluarga yang akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat
kelak.
- anak butuh contoh langsung dari ayah, anak lelaki agar bisa
meneladani dan anak perempuan agar tak kehilangan pengayom.
✔ Banyaknya ayah yg enggan terlibat dalam
mendidik anaknya memunculkan fenomena Negeri tanpa ayah/ Father Hunger Yang
berarti negeri dimana anak-anak merasa tidak memiliki Ayah.
Anak-anak tidak merasakan kehadiran dan sentuhan sosok ayah dalam
kehidupan mereka, walaupun sang ayah ada dan hidup bersama mereka.
✔ Fatherless country/father hunger adalah keadaan
dimana ayah ada secara fisik, tapi secara psikologis kehadiran ayah tidak ada
di dalam jiwa anaknya.
✔ Faktor terjadinya father hunger:
- ayah terlalu sibuk bekerja yang mengakibatkan kurangnya
komunikasi dan rasa dekat dengan anak
- perlakuan sang ayah
kasar terhadap anak sehingga anak tidak lagi merasakan kehadiran sosok
ayah dalam hidupnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan di
tiga puluh tiga propinsi di Indonesia antara tahun 2009 sampai dengan 2010
memberikan kesimpulan bahwa negeri kita Indonesia layak untuk dinobatkan
sebagai salah satu Negeri Tanpa Ayah. Bukan karena banyaknya anak yatim yang
ditinggal mati ayahnya. Tapi karena para ayah yang tidak mau memperhatikan
perkembangan anak-anak mereka.
Ibu Elly Risman, salah seorang
peneliti yang terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa setelah
melakukan wawancara kepada sekian banyak pasangan suami istri, terbukti bahwa
di Indonesia peran ayah dalam mendidik anak sangatlah minim.
Banyak pasangan yang mengira bahwa
di dalam keluarga, tugas ayah hanya bekerja dan mencari nafkah, sedangkan
kewajiban mendidik dan merawat anak itu adalah tugas seorang ibu.
Dampak dari Fenomena father hunger:
1. Anak cenderung minder dan rendah
diri serta sulit adaptasi dengan dunia luar.
2. Anak memiliki kematangan
psikologis yang lambat dan cenderung kekanak-kanakan
3. Anak cenderung lari dari masalah
dan emosional saat menghadapi masalah
4. Terjadinya perilaku seksual yang
cenderung menyimpang.
5. Anak Kurang bisa mengambil
keputusan dan ragu-ragu dalam banyak situasi yang membutuhkan keputusan cepat
dan tegas
6. Memiliki kesulitan belajar
terutama karena fungsi otak besar sebagai pusat berpikir tidak terstimulasi
dengan baik.
7. Bagi anak wanita, ketiadaan AYAH
mempengaruhi perilakunya saat remaja.
✔ Jika Anda amati kerusakan pada anak-anak, pada
umumnya berasal dari sisi AYAH. (Tuhfatul maudud bi ahkamil maulud)
✔ Jadi apa yang harus ayah lakukan untuk
memaksimalkan perannya sebagai pemimpin keluarga untuk menghasilkan anak yang
tumbuh sesuai dengan fitrah seksualitasnya?
1. Kuatkan pondasi keimanan anak
sejak dini
2. Mendidik anak mulai dari aspek
aqidah, akhlaq, sosial kemanusiaan dan jasmani
3. Ajarkan anak untuk membaca dan
memahami Al-Quran
4. Menjadi figur ayah sebagai sosok
lelaki sejati dan menjadi panutan bagi anak
5. Mendidik anak sesuai gendernya,
seperti untuk anak laki-laki, latihlah ia untuk menjadi imam solat berjamaah,
latih sikap kepemimpinan, latih untuk menjadi seorang yang bijak, dan latih
keterampilan fisik. Untuk anak perempuan, perintahkan ia menutup aurat, bersama
ibu, latihlah ia untuk senang mengerjakan pekerjaan rumah.
Bagaimana seorang ibu yang single parents, bisa mengisi Peran
Ayah ini untuk mendidik anak- anaknya? Apalagi di masa-masa usia menjelang aqil
baligh.
Padahal sang ibu juga harus bekerja menafkahi keluarganya.
Jika ayah sudah tiada, keluarga
tetap bisa menghadirkan figur ayah, bisa dari kakek atau paman yg bisa menjadi
qudwah yg baik untuk si anak.
Hal ini pula yang dialami oleh
Rasulullah Shollallohu 'alaihi wa sall. Di mana peran keayahan di saat beliau
kecil, diambil alih oleh kakek dan dilanjutkan ke pamannya yakni Abu Thalib.
Hal ini tentu saja dikarenakan begitu vitalnya peran ayah di usia dini.
Memang tantangan sekarang yaa, single parent belum tentu ada
keluarga dekat. Ditambah lagi harus cari nafkah. Tapi melihat betapa pentingnya
peran ayah, sebaiknya diusahakan yaa
Nah tantangan untuk si ibu jika ia dalam kondisi yg berjauhan dengan keluarganya. Menurut saya si ibu harus tetap berusa keras dalam mendidik anak-anaknya dan mungkin bisa dekatkan ia dengan guru ngaji/ pak ustad yg ia hormati
agar bisa menjadi qudwah untuknya.
kalau contoh kasus ayah ibu LDR, tentu waktu bertemunya hanya
sedikit. Jadi tiap ada kesempatan harus jadi quality time. Misal saat
berkesempatan antar anak les, jadi father-daughter atau father-son quality time,
ngobrol dari hati ke hati.
Sebenarnya lebih tertantang
menjadikan ayah itu idola bagi anak anaknya
padahal sayang banget loh kalo saat
balita, ayahnya gak ngajak main anak (karena waktu gak akan terulang, saat mereka
minta main sama ayahnya, yang ada semkin besar mereka akan menemukan teman
mainnya sendiri di luar). Dulu saat anak-anak masih balita, mainan kesukaan
anak yaitu ayahnya yang bisa jadi mainan yang mereka mau. Pulang kerja biasanya di minta
main, ayahnya jadi tempat gelantungan, perosotan, ayunan, tempat manjat, main
kejar-kejaran.
Tetap tidak bisa ditukar antara peran ibu dan bapak. Memang ada yang bilang namanya juga jodoh.
TSaat memilih jodoh ya yang harus sesuai visi misi.
Kita saling menguatkan. Bukan saling dominan. Soalnya kalau ibu yang dominan
tetap tidak bagus, terutama untuk anak laki-laki.