Alhamdulillah, hari ini masih diberi kesempatan untuk menikmati hari raya Idul Fitri 1437 H. Hanya doa yang bisa aku panjatkan dari kejauhan untuk keluargaku, guru-guru, teman, dan... *sudahlah. Haha. Pagi-pagi Alloh menambah keberkahan di Mahasarakham, yaitu hujan. Momen dimana doa-doa mustajab untuk dikabulkan. Aku hanya berharap kehidupan muslim di dunia diberi keberkahan dan hidayah. Semoga Alloh mengampuni dosa-dosa di hari nan fitri ini.
Sedih sudah pasti. Hanya gema takbir yang bisa kudengar dari youtube. Tak ada makanan Indonesia khas lebaran, apalagi kue-kue. Hanya kebersamaan dengan teman-teman muslim dalam satu asrama yang sangat beruntung bisa kurasakan. Semalam kami buka puasa bersama. Tak ada riuh pawai takbiran. Momen malam hari raya ini hanya kami buat sederhana. Selepas isya kami pergi bersama ke sebuah milk caffe. Tak sampai pukul 11 malam kami sudah pulang ke asrama. Aku masih bersyukur jika dibandingkan salah satu temanku disini. Jika esok aku harus segera kembali ke kampus untuk mengikuti workshop, temanku itu siang ini malah harus mengikuti kuliah. Harusnya pagi pun ia sudah berangkat, namun ia ijin untuk mengikuti shalat Ied di salah satu masjid di Mahasarakham. Ya, tak ada libur nasional untuk kaum muslim di Thailand. Inilah kehidupan minoritas muslim yang tak pernah kubayangkan sebelumnya.
Sekali lagi selamat hari raya Idul Fitri 1437 H. Mohon maaf lahir batin. Selamat mendapat pertanyaan "kapan nikah?", "udah ada calon belum?", "kapan nyusul?", dll, yaaa. Haha. Jangan mengira aku tak mendapatkan pertanyaan seperti itu meskipun tak berlebaran di Indonesia. Teman dekatku ternyata masih berani menanyakan pertanyaan sakral itu padaku via facebook! Hadeuh. Tenang, tahun depan inshaa Alloh aku berlebaran dengan misua.
"Yakin, Yen? Jodohnya udah ada?".
-_-
"Yakin, Yen? Jodohnya udah ada?".
-_-
Mahasarakham, 1 Syawal 1437 H
ditulis saat rindu ini semakin menggebu, emaaaaa
0 komentar:
Posting Komentar