Malam ini aku akan bercerita tentang hal yang seperti biasa aku ceritakan sebelumnya, hal yang terjadi sepanjang hari ini. Hehe. Jika sekitar satu bulan yang lalu aku dibuat terkagum-kagum dengan kisah nyata dosen pembimbingku yang sudah berkeliling ke 22 negara di dunia, dan salah satu teman ku dari Laos yang sudah mengunjungi beberapa negara di kawasan ASEAN, tadi sore aku kembali dibuat kagum oleh teman sekamarku yang juga berasal dari Laos. Ia bercerita bahwa ia hampir setiap tahun pergi ke luar negri, entah itu untuk tugas penelitian, tugas pekerjaan, maupun hanya untuk mengikuti seminar internasional. Bahkan pada tahun 2008 ia pergi ke luar negri dalam kurun waktu satu bulan satu kali! Luar biasa!
Semangatku semakin terbakar. Aku selalu berandai-andai jika kelak aku bisa ke luar negri, ke berbagai negara, seperti mereka! Aku berpikir "jika mereka bisa, kenapa aku tidak?". Satu motivasi untukku. Jika dulu aku sangat ingin berkunjung ke Cordoba, kemudian Canada, kini aku memiliki keinginan yang menggebu-gebu untuk bisa mengunjungi Brunei Darussalam. Oh iya, semua negara tersebut terlepas dari Arab Saudi ya! Karena aku pikir hampir sebagian besar umat Islam pasti bermimpi untuk bisa kesana, termasuk aku. Hihi.
Aku sudah menulis daftar 'hal-hal yang aku lakukan ketika kembali ke Indonesia', dan itu rahasia! Aku tidak sabar untuk segera melakukan semua hal tersebut. Hal tersebut adalah sebagian besar usaha yang harus aku lakukan untuk mewujudkan mimpiku. Ngomong-ngomong usaha nih, aku masih loh belajar TOEFL di Sekolah TOEFL-nya Kak Budi Waluyo. Jika aku (yang kalian anggap sibuk, adik-adikku, hehe) saja berusaha untuk konsisten belajar TOEFL, masa kalian yang masih banyak nyantainya meremehkan TOEFL sih? Ckck. Aku bela-belain, aku mati-matian ngelawan rasa males yang selalu 'hinggap' dalam diriku. *ceileee "diriku!"
Dari awal aku bener-bener komitmen banget untuk selalu mengikuti materi dan Prediction Test di Sekolah TOEFL. Karena bagiku, Sekolah TOEFL bak oase di tengah gurun pasir, ketika aku berencana mengikuti kursus TOEFL yang memakan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran, Sekolah TOEFL 'datang' seakan-akan memenuhi kebutuhanku untuk belajar TOEFL. Dan alhamdulillah, hingga saat ini, walaupun kadang-kadang keteteran aku masih bisa mengikuti materi dan Prediction Test-nya. Jadi, "semudah itukah keluar negri?".
Mahasarakham, Mei 27, 2016
9.22 a.m
when I remember you
0 komentar:
Posting Komentar