Selasa, 24 Mei 2016

POY

Bukan Apoy personel ‘Wali Band’, bukan juga akhiran dari kalimat “angin sepoy-sepoy”, tapi Poy adalah nama panggilan seseorang yang saat ini menjadi teman dekatku di Thailand. Entah bermula dari sikapku yang bagaimana sehingga gadis 20 tahun ini mengatakan bahwa ia senang berteman denganku. Sampai-sampai aku dijemputnya untuk menginap di dorm-nya, dan ia mengajakku berkunjung ke Chaiyapum, kampung halamannya.
Awal perkenalanku dengan Poy secara tak sengaja, yaitu ketika aku berkunjung ke kamar Kal, temanku dari Pattani, satu dorm denganku di Mahasarakham. Awalnya aku mengira Poy muslimah, ternyata ia Budha. Kami berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Ia berusaha keras untuk dapat berbicara bahasa Inggris denganku. Ia bercerita bahwa esok harinya ia akan pergi ke Pattaya untuk kegiatan study tour  program jurusannya. Awal perjumpaan itu kami akhiri dengan saling bertukar facebook. Sekitar kurang lebih satu minggu kami tidak bertemu, tiba-tiba ia mengirimiku pesan di facebook. Ia berkata ia ingin bertemu denganku. Datanglah ia ke kamarku.
Dengan komunikasi yang terbatas, akhirnya aku mengerti maksudnya bahwa ia ingin mengajakku pergi ke Talad alias pasar. Dalam bahasa Thailand, Talad berarti pasar. Selepas menunaikan shalat maghrib, kami pergi bersama ke Talad. Unikanya Talad disini adalah buka 24 jam. Di Talad tersedia berbagai jenis kebutuhan sehari-hari, seperti sayur-mayur, ikan, daging, minyak goreng, rempah-rempah, dan lain sebagainya.
Usai belanja, Poy mengajakku ke suatu tempat sejenis cafe. Kami memesan ice cream. Selama menikmati ice cream, Poy mengatakan padaku bahwa ia bercerita pada kedua orang tuanya bahwa ia berteman denganku dan berkomunikasi denganku menggunakan bahasa Inggris. Poy juga menceritakan bahwa aku muslim. Aku tanya bagaimana respon kedua orang tuanya. Sambil tertawa Poy berkata, “my father told me that I stupid”. Secara reflek aku mengucap “astagfirullah’aladzim”, dan tanpa kuduga ia mnegikuti perkataanku. Kami berdua termangu kemudian tertawa lepas. Haha!
Saat ini aku masih berada di dorm-nya Poy. Tadi malam dan barusan ia membuatkan makanan untukku. Tom Yum udang untuk menu makan malam dan bihun kuah untuk sarapan. Benar-benar makanan khas orang Thailand. Dengan jujur aku memuji masakan Poy yang memang lumayan enak. Dasar Poy pintar dan polos, ia hanya tertawa dan berbicara denganku menggunakan bahawa Thailand yang sudah jelas-jelas tidak akan aku mengerti! *parah -_-
Semenjak berkenalan dengan Poy, ia selalu mengatakan padaku bahwa ia menyukai laki-laki muslim Amerika. Sebenarnya Poy tertarik untuk masuk Islam. Namun sangat sulit untuk membantunya, karena ia menggantungkan niatnya untuk masuk Islam dari menikah atau tidaknya ia dengan laki-laki Islam. Lagi pula aku yang hanya empat bulan disini merasa harus memutar tak untuk dapat membimbingnya dengan betul. Aku hanya bisa berdoa agar hidayah segera Alloh berikan padanya untuk bersungguh-sungguh mempelajari Islam dan memeluk Islam di kemudian hari. Mohon doa dari semuanya ya. Aamiin

Roamchat, 25 Mei 2016

Ditulis menjelang waktu shalat dzuhur untuk wilayah Mahasarakham dan sekitarnya

0 komentar:

Posting Komentar