Minggu, 01 Mei 2016

MELIHAT JAKARTA DARI KHON KAEN

Khon Kaen, Thailand.
Khon Kaen merupakan salah satu provinisi di negara Thailand. Kemarin aku berkesempatan untuk berkunjung ke Khon Kaen (lagi), setelah sebelumnya hanya singgah untuk melanjutkan perjalanan ke provinsi Mahasarakham. Saat pertama kali tiba di Thailand, tepatnya di Don Mueang Airport, perjalananku dilanjutkan dengan filght ke Khon Kaen selama kurang lebih satu jam. Kemarin aku menemani dosen pembimbingku, Ajarn Jiraporn, untuk registrasi program MBA di College of Asian Scholar. Beliau mendapatkan tawaran beasiswa dan menerimanya. Aku turut bangga karena dapat menjadi bagian dari sejarah perjalanan studi-nya. *ciye bangga

Dosen pembimbingku akan menjalani program pembelajaran sebanyak dua kali seminggu. Menurutku, perjuangan yang sangat luar biasa mengingat jarak tempuh Mahasarakham-Khon Kaen sekitar satu jam dengan menggunakan mobil pribadi. Tapi hal tersebut tak kulihat sebagai beban, hanya ekspresi bahagia terpancar dari wajah Ajarn. Sungguh energinya mampu menular kepadaku untuk terus semangat menuntut ilmu. *ciye yang ketularan
College of Asian Scholar, Khon Kaen.
Selesai urusan registrasi, Ajarn mengajakku ke Central Plaza di tengah provinsi Khon Kaen. Sepanjang perjalanan, aku melihat bangunan di kanan-kiri jalan. Sama percis suasananya seperti saat aku duduk di sebelah bapak, di dalam Taxi-nya, sambil mengelilingi Jakarta. Aku merasa melihat Jakarta dari Khon Kaen. Kondisi perkotaan yang panas, macet, sesak oleh bangunan, dan sibuknya perniagaan. Untuk masuk ke gedung parkir saja, antriannya begitu panjang cin. Hmm aku lupa kemarin weekend, otomatis dong pusat hiburan di setiap tempat akan ramai oleh banyak orang yang ingin melepas penat setelah seminggu beraktifitas.
Central Plaza, Khon Kaen.
Ajarn mengajakku masuk ke salah satu toko buku. Namanya "Asia Book". Meski judulnya 'Asia', semua buku berbahasa Inggris. Keren, kan? Sayangnya tidak ada buku pendidikan anak usia dini yang aku butuhkan. So, aku hanya melihat-lihat dan membuka beberapa buku untuk melihat gambarnya. *haha kebiasaan -_-
Bersama Dr. Jiraporn Chano.
Oiya, ada satu buku yang membuatku tertarik. Buku IELTS. Harganya sekitar 500 baht. Huft mahal cin, mengingat uangku tinggal 400 baht. Entah berapa lama lagi harus menunggu living cost cair. Sabar kok, hehe. Keajaiban pun datang. Beberapa menit setelah mencari-cari buku, Ajarn berkata padaku bahwa ia akan membeli buku IELTS yang aku bicarakan tadi. Ia berjanji akan meng-copy-nya untukku. *jingkrak-jingkrak
Sebelum berangkat ke Khon Kaen, Ajarn juga memberiku copy-an persyaratan untuk mendaftar Australian Award. Entah apa maksud dari semua yang terjadi kemarin itu. Aku menunggu. Penasaran akan skenario Alloh untukku. Jika memang Alloh berkehendak, pasti apa yang aku usahakan aku dapatkan. Jika memang tidak, aku yakin pasti ada yang lebih baik dan memang yang terjadi itu adalah yang terbaik untukku.


0 komentar:

Posting Komentar