"Mah, aku kesepian. Aku sendirian.", ucap gadis berwajah bulat itu dalam hati. Binar mata bulatnya saat ini meredup karena beberapa masalah yang sedang ia hadapi. Tak semua masalah ia ceritakan kepada kedua orang tuanya. Ia tak ingin membebani perasaan keduanya.
Seringkali ia merindukan hangatnya berkumpul bersama keluarga. Namun masih ada mimpi yang harus ia raih di ibu kota. Ia hanya mampu mengenang indahnya kebersamaan saat ibunya membacakan dongeng sebelum tidur.
Gadis itu masih mengingat bentuk kertas, tulisan, dan kisah yang dibacakan oleh ibunya hampir 20 tahun yang lalu. Kisah tentang jubah ajaib yang bisa membuat pemakainya menghilang. Kisah yang ditulis tangan oleh ibunya sendiri saat sang Ibu bekerja sebagai baby sitter di ibu kota. Berbekal kertas dan pulpen, sang Ibu menulis seluruh kisah dengan sangat detail.
Meski tidak bisa setiap malam sang ibu membacakan dongeng untuknya, namun hal yang dilakukan ibunya tersebut begitu sangat membekas dihatinya hingga saat ini. Tak jarang ia terisak saat mengenang masa-masa kecilnya dulu. Ia menyadari ibunya sangat menyanginya, dan ia akan kembali bersemangat saat mengenang bagaimana ibunya memberikan sebentuk kasih sayang untuknya.
Meski tidak bisa setiap malam sang ibu membacakan dongeng untuknya, namun hal yang dilakukan ibunya tersebut begitu sangat membekas dihatinya hingga saat ini. Tak jarang ia terisak saat mengenang masa-masa kecilnya dulu. Ia menyadari ibunya sangat menyanginya, dan ia akan kembali bersemangat saat mengenang bagaimana ibunya memberikan sebentuk kasih sayang untuknya.
0 komentar:
Posting Komentar