Lepas maghrib hujan
turun di desaku. Tak terlalu deras, tapi tak terlalu jarang. Airnya cukup
membuat basah jalanan dan tanah. Aromanya khas. Hujan yang kedua setelah lama
tak berjumpa. Bagi warga di desaku, ini hujan yang pertama setelah sekian lama.
Empat hari lalu,
aku merasakan derasnya hujan mengguyur kota Kuningan, hanya di sekitar pusat
kota. Saat itu aku bersama kedua sahabatku melepas rindu. Bersantap di sebuah
kedai dan seperti biasa shalat di Masjid Agung Kuningan ‘Syiarul Islam’
kemudian ke Taman Kota. Saat asyik di Taman Kota itulah kami bertiga ‘diusir’
oleh hujan yang rintiknya mulai membasahi kain kerudung kami. Lama-lama hujan
semakin deras, kami pun sedikit basah kuyup.
Mendekati bundaran
lampu merah Cijoho, dua pasang ‘roda dua’ yang kami tunggangi layaknya ‘alien’
tersesat di tengah kota. Kenapa? Karena area turunnya hujan ternyata tidak
merata. Hujan turun hanya di sekitar kota. Beruntunglah kami, hmm, mungkin
lebih tepatnya “beruntunglah aku”, karena pada saat itu aku dapat berjumpa dengan
hujan yang sekian lama dirindukan. Dan sampailah pada hari ini, tak hanya aku,
tapi orang-orang di desaku dapat berjumpa hujan. Entah secara merata atau
tidak, tapi hujan yang dirindukan itu turun J
Alhamdulillah
18:57:39
0 komentar:
Posting Komentar