Selasa, 25 Agustus 2015

Hujan yang Dirindukan



Lepas maghrib hujan turun di desaku. Tak terlalu deras, tapi tak terlalu jarang. Airnya cukup membuat basah jalanan dan tanah. Aromanya khas. Hujan yang kedua setelah lama tak berjumpa. Bagi warga di desaku, ini hujan yang pertama setelah sekian lama.
Empat hari lalu, aku merasakan derasnya hujan mengguyur kota Kuningan, hanya di sekitar pusat kota. Saat itu aku bersama kedua sahabatku melepas rindu. Bersantap di sebuah kedai dan seperti biasa shalat di Masjid Agung Kuningan ‘Syiarul Islam’ kemudian ke Taman Kota. Saat asyik di Taman Kota itulah kami bertiga ‘diusir’ oleh hujan yang rintiknya mulai membasahi kain kerudung kami. Lama-lama hujan semakin deras, kami pun sedikit basah kuyup.
Mendekati bundaran lampu merah Cijoho, dua pasang ‘roda dua’ yang kami tunggangi layaknya ‘alien’ tersesat di tengah kota. Kenapa? Karena area turunnya hujan ternyata tidak merata. Hujan turun hanya di sekitar kota. Beruntunglah kami, hmm, mungkin lebih tepatnya “beruntunglah aku”, karena pada saat itu aku dapat berjumpa dengan hujan yang sekian lama dirindukan. Dan sampailah pada hari ini, tak hanya aku, tapi orang-orang di desaku dapat berjumpa hujan. Entah secara merata atau tidak, tapi hujan yang dirindukan itu turun J
Alhamdulillah


18:57:39

0 komentar:

Posting Komentar