Ada yang pernah denger istilah clay?
Sebagian dari kita mungkin udah sering denger istilah itu, dan buat yang belum tahu, aku kasih tahu nih.
Clay itu campuran tepung tapioka, lem putih, cat poster atau cat air dan sabun yang diparut (supaya adonan wangi). Hasil dari campuran itu bakal jadi adonan kalis yang bisa kita bentuk sesuai keinginan kita.
Lem Putih |
Sabun yang diparut |
Tepung tapioka. |
Cat air |
Saat ini clay jadi salah satu media kreatifitas yang cukup banyak diminati, khususnya dikalangan remaja putri dan anak-anak. Tak terkecuali aku. Aku sangat berminat untuk mempelajari cara pembuatan clay dan membentuknya menjadi berbagai karya tiga dimensi.
Sedikit cerita, pertama kali aku mengenal clay dari liputan di televisi. Beberapa tahun berselang, secara tak sengaja kutemukan buku cara pembuatan clay di salah satu rak di toko buku yang sedang aku kunjungi. Karena belum memiliki uang yang cukup untuk membelinya, akhirnya aku menunda pembelian buku itu. Sebetulnya bisa saja aku googling,tapi aku merasa lebih afdol jika memiliki bukunya (ya walaupun mungkin itu hanya alasanku saja, hehe).
Setelah beberapa waktu, aku kembali ke toko buku dan membeli buku cara pembuatan clay tersebut. Tak hanya buku itu yang kubeli, tapi ada beberapa buku kreatifitas lain yang kubeli, yaitu cara membuat berbagai kreasi dari kertas origami dan kreasi melipat uang untuk mahar (cielah).
Buku cara membuat berbagai kreasi dari kertas origami yang aku beli dimaksudkan untuk menambah wawasanku. Secara, duniaku nanti pasti deket sama anak-anak. Ya meskipun nantinya aku gak jadi guru PAUD, minimal aku bisa bikin macam-macam bentuk origami buat anakku sendiri. Haha
Trus buku satunya lagi buat apa?
Nah, buku kreasi melipat uang untuk mahar dibeli buat apa?
Aku beli buku itu maksudnya buat belajar supaya bisa bikin hiasan dari uang untuk mahar, aku mikirnya “siapa tahu nantinya aku dapet orderan buat bikin hiasan mahar itu dari orang-orang yang mau married”, atau ambil minimalnya lagi ya buat mahar nikah aku nanti. Haha.
So, balik lagi kepembahasan clay. Manfaat buku itu aku rasakan ketika semester 3 perkuliahanku. Aku dapet tugas dari dosen buat bikin karya yang bener-bener baru dan karya itu harus berupa media kreatif yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran di PAUD. ‘Baru’ dalam hal ini ditentukan oleh ibu dosen sebagai sesuatu yang udah ada tapi dikasih inovasi lagi atau bisa juga emang hal itu belum pernah ada sebelumnya. Oya tugas itu harus dikerjakan per kelompok. Satu kelompok terdiri atas dua orang.
Entah emang lagi dapet ilham atau gimana, langsung deh tuh kepikiran buat bikin karya dari clay. Singkat cerita, tiba waktunya aku dan teman satu kelompokku buat mempresentasikan hasil karya yang kami buat berdua. Hasilnya alhmadulillah lumayan memuaskan. Faktornya adalah: karya dari clay itu belum diketahui oleh sebagian besar teman-temanku di kelas termasuk oleh dosenku tersebut. Ya otomatis everythings gonna be oke ;)
Ini sedikit potret hasil karyaku di semester 3.
Ceritanya kupu-kupu. |
Ceritanya lebah. |
Ceritanya burung pipit. |
Nah selain tugas di semester tiga itu, lagi-lagi clay bermanfaat di tugas semester lima. Di mata kuliah pendidikan seni rupa 2 yang aku kontrak, bapak dosen memerintahkan seluruh mahasiswa PG PAUD angkatan 2012 untuk membuat seni rupa terapan. Wah kebayang gak gimana kreatifnya mahasiswa dan mahasiswi PG PAUD? For your information, kecuali aku, semua teman-temanku di kelas itu pada kreatif semua di bidang seni. Mereka bisa mendadak berubah menjadi cekatan menuangkan ide-idenya untuk membuat berbagai karya. Mereka juga kreatif banget dalam bidang dekor dan menggambar atau melukis. Pokonya salut deh sama temen-temenku itu. Hehe
Sama dengan teknis pengerjaan tugas di semester 3, kali ini mahasiswa dibagi ke dalam kelompok. Satu kelompok terdiri atas dua orang. Kali ini aku satu kelompok dengan sahabatku, teh Lusi. Teh Lusi nurut aja dengan ide yang aku ajukan, meskipun teh Lusi udah tahu media clay yang akan kami buat ini. Karena toh dalam instruksinya, bapak dosen hanya menentukan tugas untuk membuat SENI RUPA TERAPAN. Sedikit informasi lagi, seni rupa terapan itu ya seni yang memiliki kegunaan (menurutku), baik itu sekedar untuk hiasan yang dapat dinikmati keindahannya hanya dengan dipandang (lmisal; lukisan, dan patung) atau dapat diaplikasikan langsung oleh penggunanya (misal; bros, lampion dan kaos).
Berikut ini sedikit lebih banyak potret hasil karyaku di semester 5.
UPIholic, by me. |
Setengah jadi, karyaku. |
This is my creation. |
Pin buatan Teh Lusi, sahabatku :) |
Karyaku yang aku kemas dengan plastik bermotif. Nambah rame diliat. |
Oya, bapak dosen seni rupa juga ngasih tugas tambahan, yaitu bikin pameran dengan tema nusantara, kelasku kebagian tema Bali. Kaya gini nih suasananya.
Lukisan hasil karya mahasiswa PG PAUD 2012 UPI Kampus Serang |
Ndin (sebagai maskot), aku, dan Teh Lusi |
Aku, Teh Lusi, Ani, dan Nina ber-pause di tengah suasana stand bernuansa Bali. |
Finally, thank you so much for your attention.
Bye....
0 komentar:
Posting Komentar