“Jadi dokter tuh ada sekolahnya, jadi
arsitek ada sekolahnya, jadi akuntan juga ada sekolahnya. Tapi, kenapa jadi ibu
gak ada sekolahnya? Padahal ini profesi seumur hidup.”
Itulah kutipan Aliran Rasa yang
disampaikan salah satu peserta di grup IIP Banten Fondation yang baru saja aku
dengar. Dengan suara renyah dan pemaparan yang terstruktur, pesan melalui audio
tersebut berhasil memberikan penyegaran bagiku untuk mulai mengerjakan Nice
Home Work (NHW) #9.
Disamping menjalani profesi sebagai guru
TK dan guru privat, aku berusaha untuk konsisten mengikuti materi, kuliah
Whatsapp, dan tugas yang diberikan setiap minggunya. Kini tiba di minggu ke 9
kelas Matrikulasi Batch #3 Banten. Materi dan tugas dengan tema ‘Bunda Sebagai
Agen Perubahan’ berusaha aku cerna sedikit demi sedikit. Kubaca berulang dan
kucoba pahami. Maklum, aku masih calon ibu, in syaa Alloh.
Empati + Passion = Social Venture
Rumus diatas sangat asing bagiku. Namun
dengan penjelasan yang begitu apik, aku mulai sedikit paham, minimal aku
memahami arahan yang disampaikan untuk membuat NHW #9.
Empati pada rumus diatas mewakili rasa
yang diharapkan muncul pada diri setiap bunda untuk mengawali langkah
selanjutnya dalam menemukan passion yang ada dalam diri masing-masing.
Dengan mengetahui passion, diharapkan kita mampu menjadi orang yang
merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri. Kedua hal tersebut nantinya
diharapkan mampu melakukan perubahan guna menyelesaikan masalah sosial yang ada
di sekitar kita.
Passion nampaknya masih menjadi hal yang
mengerikan bagiku. Sampai saat ini aku masih ragu menjawab pertanyaan “passion
kamu dimana”. Aku masih belum mampu menentukan satu ilmu yang benar-benar
ingin aku pelajari secara mendalam.
Tapi tak ada salahnya mencoba. Berikut ini
bagan yang telah disediakan oleh fasilitator untuk diisi peserta. Let’s try!
Minat Hobi
Ketertarikan
|
Skill, Hard, Soft
|
Isu Sosial
|
Masyarakat
|
Ide Sosial
|
Traveling
Menari/olahraga senam
Berkebun
Menulis blog
Membaca
|
Speaking English
|
Rendahnya kemampuan berbahasa Inggris dikalangan
masyarakat pedesaan
|
Anak-anak
Pelajar
Mahasiswa
|
English club yang ada di suatu desa
|
0 komentar:
Posting Komentar