"Phi" merupakan sebutan yang berarti "kakak" dalam bahasa Thailand. Nama lengkapnya Namnana Ooranot. Phi Nam ialah sosok cantik berkewarganegaraan Thailand yang pertama kali saya kenal April 2016 lalu. Ia ramah dan pandai menari tarian tradisional Thailand. 💃
Oktober 2017 lalu untuk pertama kalinya ia mengunjungi Indonesia untuk mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh UPI Serang. Saya turut serta dalam kepanitiaan. Kali kedua ia kembali datang ke Indonesia untuk kepentingan yang sama, yaitu seminar lanjutan pada April 2017. Kami menyambutnya dengan gembira.😍
Tak lebih dari seminggu kami menghabiskan waktu bersama setiap kali kedatangannya. Serang dan Bandung menjadi destinasi yang dapat kami nikmati bersama. Menemaninya mengunjungi berbagai tempat dan membantu keperluannya menjadi hal unik dan kenangan tersendiri bagi saya. 💕
Kendala Phi Nam yang tak bisa berbahasa Indonesia menjadi pemanis hari-hari selama kebersamaan kami. Terkadang saya merasa asing meski hanya seminggu membersamainya dengan berbahasa Inggris full. Tak jarang saya menyapanya dalam bahasa Thailand untuk mencairkan suasana.😅
Kalimat-kalimat sederhana seperti "Sawadi kha (halo)", "Kin kao mae? (mau makan nasi tidak?)", "Neuai mae? (capek tidak?)", "Arroy mae?, (enak tidak?)", menjadi kalimat sederhana yang sering saya lontarkan pada Phi Nam. Dengan ramah ia menjawab pertanyaan saya dan tak jarang ia balik bertanya "Yena, neuai mae? (Yena, capek tidak?)".😊
Jika sudah mendapatkan pertanyaan seperti itu, rasanya saya ingin segera mengambil cermin dan berkata dalam hati "apakah wajah saya terlihat sangat lusuh di hadapannya sehingga ia berpikir bahwa saya lelah karena selalu siaga menemaninya?"😅😅😅
Hingga suatu ketika insiden kecil terjadi. Phi Nam tiba-tiba bergegas mencari tempat duduk dan mencopot sepatu sebelah kirinya ketika kami dan rombongan sedang berkeliling mengunjungi tempat wisata Floating Market di Lembang, Bandung.
Tak lama kemudian ia memperlihatkan bagian bawah sepatunya. Ternyata ada sebuah jarum yang menancap. Tanpa berpikir panjang, saya meraih sepatunya dan mencoba mencabut jarum itu. Usai kejadian itu, kami memesan camilan dan menikmatinya di pinggir danau. 🌯🥤
Tak lama berselang, handphone saya bergetar. Sambil mengobrol santai, saya mengecek handphone, ternyata Phi Nam mengirim beberapa hasil jepretan manis saat saya sedang berusaha mencabut jarum di sepatunya. Tak lama kemudian Phi Nam mengajak saya untuk kembali berfoto dengan kondisi sepatunya yang masih ada di tangan saya.😆👟
0 komentar:
Posting Komentar