Jumat, 09 Maret 2018

BERKOMUNITAS, PENTINGKAH?



Fitrahnya manusia tidak bisa hidup sendiri. Makna tersebut bisa memiliki banyak arti. Apakah hanya sebatas untuk memenuhi kepentingan diri sendiri, atau telah sampai pada tahapan memberikan manfaat bagi orang lain.
Tak jarang kita mendengar istilah "khoirunnas anfa'uhum linnas", sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Maknanya tak lantas kita harus menjadi seorang 'super hero' agar bermanfaat bagi orang lain, namun sebaimana rumus 3M Aa Gym, kita haruslah memberikan kebermanfaatan dengan cara "Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal terkecil, dan mulai dari sekarang".
Tepat pertengahan 2012 saya baru memahami makna dan urgensi komunitas. Berkomunitas sendiri sebenarnya telah saya lakukan diawal 2005. Namun pergerakannya hanya sebagai "pelengkap", bukan "penggerak".
Bagi saya, kenangan terindah ada pada saat saya menduduki bangku kuliah. Hingar bingar dunia kampus menggiring saya untuk mendalami organisasi. Berawal dengan niat awal yang tak ingin menjadi tipe mahasiswa "kupu-kupu", saya bergabung dengan beberapa organisasi yang memberikan saya banyak makna yang berarti.
Awalnya saya berpikir bahwa apa yang saya lakukan tak berarti apa-apa. Namun kecintaan itu nyata adanya setelah kita betul-betul berusaha mengenal apa yang sedang kita jalani. Berorganisasi mengenalkan saya kepada banyak hal, hingga saya mengetahui alasan mengapa diri saya lahir di dunia ini.
Memang perubahan itu merupakan basis besar yang tak mampu kita lakukan seorang diri, namun itu akan lebih tidak berarti jika kita berlari acuh dan menjauh. Karena sejatinya kita diciptakan oleh-Nya untuk menjadi khalifah di muka bumi, maka jadilah inspirasi!


0 komentar:

Posting Komentar