Seperti biasa, aku mengikuti kegiatan perkuliahan dengan
lancar. Kuuingat hari itu tepat hari Senin. Hari dimana Bu Nenden Sundari
mengajarkan Kompetensi Profesional PAUD. Jam pertama yang sudah menjadi jadwal
rutinitas perkuliahan semua mahasiswa PG PAUD kelas reguler UPI Kampus Serang.
Di akhir perkuliahan, Bu Nenden seperti biasa menyampaikan beberapa hal.
Mengajuka konsultasi, menanyakan segala bentuk kegiatan yang sedang kami
hadapi, dan menanyakan tentang kesulitan-kesulitan dalam kuliah yang mungkin kami
hadapi. Ya, hal itu merupakan kewajiban beliau sebagai Kepala program studi PG
PAUD. Sampai akhirnya kami sekelas menyimak pernyataan beliau bahwa akan
diadakan seminar dan workshop PG PAUD. Hal tersebut dimintanya dilaksanakan
sesegera mungkin dengan panitianya ialah kami sekelas. Beberapa saat beliau
fokus mengajakku berbincang. Beliau memintaku untuk menentukan waktu dan segala
persiapannya, termasuk hal yang mendasar dan paling utama, yakni proposal
kegiatan. Setengah bingung aku menanggapi pernyataan Bu Nenden. Kusanggupi
permintaannya. Beliau memintaku untuk berkonsultasi dengannya sesering mungkin
untuk menyiapkan seminar dan workshop ini.
Tak lama berselang dari kali terakhir perbincangan kami di
kelas, aku dipanggil Bu Nenden ke ruangannya. Tak mau mengecewakan, aku
berusaha untuk segera menemui beliau di lantai 3. Saat itu merupakan kali
pertama aku memasuki gedung baru yang berfungsi sebagai gedung lembaga. Segala
aktifitas administrasi perkuliahan terpusat di gedung baru tersebut. Ruang kantor
Direktur, Pembina Kemahasiswaan, dosen- dosen, termasuk kaprodi-pun diatur rapi
di dalam gedung baru tersebut. Aku merasa senang bisa masuk untuk pertama
kalinya dibanding teman-teman yang lain, mungkin. :D
Awal pertemuanku dengan Bu Nenden dalam membahas seminar dan
workshop yang akan kami selenggarakan itu fokus pada penyusunan proposal.
Kudapatkan contoh pembuatan proposal dari internet, karena memang jujur aku
belum berpengalaman membuat proposal kegiatan. Memang aku terbilang aktif
ketika SMP. Aku sempat mengikuti kegiatan OSIS. Tapi, saat itu hanya peran
kecil yang aku jalankan. Kebagian jadi wakil koordinator seksi bidang
keterampilan dan kewirausahaan, kerjaanku hanya mengurusi mading alias majalah
dinding. Setiap ada kegiatan OSIS, aku hanya berminat dan kebagian peran kecil
juga, seringnya jadi seksi dokumentasi. Ckck
Pernah suatu saat tercetus dalam batinku, tepatnya ketika di
awal aku memasuki bangku perkuliahan, aku berkata dalam hati “aku ingin merasakan jadi sekertari dalam
kepanitiaan, aku ingin merasakan rasanya menandatangani sebuah surat. Aku ingin
merasakan bagaimana rasanya melihat namaku tercantum di setiap surat kegiatan.”
Agak sedikit terlihat norak memang, namun itulah hal kecil
yang kutanamkan dalam keinginanku. Dan akhirnya terwujud! Hehe
Kali pertama aku menjadi sekertaris memang bukan pada saat
seminar dan workshop ini. Pertama kali aku diberikan amanah menjadi sekertaris
ialah ketika kegiatan Talkshow Politik KAMMI Komisariat UPI Kampus Serang.
Alhamdulillah...
*
Setelah melewati proses yang panjang untuk menyiapkan
proposal, akhirnya aku mendapatkan kabar dari Bu Nenden bahwa proposal kegiatan
yang aku buat itu berhasil disetujui oleh kepala keuangan lembaga UPI Kampus
Serang. Aku mengucap syukur pada Alloh. Selalu dalam doaku, kuberharap agar
diberika kemudahan dalam segala hal yang kuhadapi.
فَإِذَا فَرَغْتَ
فَانْصَبْ.نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِ .فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
وَإِلَى رَبِّكَ
فَارْغَبْ .
Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya
kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S Al-Insyirah: 5-8)
Petikan ayat Al-Quran di ataslah yang
menjadi dasar kekuatanku dalam melakukan sesuatu. Aku selalu teringat ayat-ayat
tersebut setiap kali aku merasa lelah dan tidak mampu lagi. Setelah meresapi
dan merenungkan segala karunia yang telah diberikan Alloh padaku, aku kembali
merasa yakin bahwa aku mampu, aku bisa, dan semua hal yang sulit pasti akan ada
jalan keluarnya.
*
Teman-teman di kelasku tak banyak yang
tahu kesulitan yang kuhadapi dan usaha yang kulalui. Tapi mungkin setelah
tulisan ini di-posting mereka akan tahu. Hehe
Perombakan proposal seringkali ditugaskan
Bu Nenden padaku. Kurang tanda tangan Bapak inilah, itulah. Halaman yang ini
harus disinilah- disitulah, penetapan tanggal pelaksanaan seminar yang maju
mundurlah (eh maju sih engga, cuma
diundur. Kami sepakat mengadakan seminar tanggal 25 Juni 2013), dan sebagainya.
Tapi, aku merasa tertantang dan akhirnya semua itu bisa kuselesaikan. Hehe,
alhamdulillah..
Begitu banyak hal yang menyenangkan dan
tidak menyenangkan dari semua hal persiapan seminar dan workshop yang kujalani
ini. Aku sempat disuruh membeli makan siangnya Bu Nenden, menunggu selama satu
setengah jam untuk bertemu dan akhirnya dibatalkan, telat datang ke ruangannya
Bu Nenden karena lamaran mengajar yang akhirnya belum berhasil kudapatkan,
lelah (sudah pasti), sampai bolak-balik naik turun tangga ke lantai 3!
Semua hal diatas kulalui dengan
menyenangkan dan penuh semangat. Cayo! :D
Sampai puncaknya pernyataan unik yang
kudapati dari Bu Ita—dosen mata kuliah Psikologi Perkembangan. Beliau nyeletuk
“Bu Nenden, tolong ini anak jangan
diporsir, gara-gara tertekan oleh Bu Nenden tentang persiapan seminar, ini anak
jadi kecil, tadinya pas baru masuk anak ini lebih gede dari sekarang.” Haha
“Makan
yang betul ya kamu!”
Begitulah kalimat lucu yang terlontar dari
seorang Bu Ita, ibu kita semua, mahasiswa kelas PG PAUD. Ibu Ita sosok yang
tegas namun perhatian. Ia baik hati dan suka sedikit galak. Hehe
Tapi aku tahu sifatnta. Ia sebetulnya
hanya ingin anak-anak didiknya menjadi orang yang baik, tidak banyak tingkah.
Intinya Ibu Ita sayang kepada kita, mahasiswa yang menjadi anak didiknya.
Terima kasih atas perhatiannya, bu. J
*
Tak terasa segala persiapan mengenai tektek bengek seminar dan workshop PG
PAUD hingga hari H penyelenggaraannya berjalan lancar sudah. Semua kendala
dapat terselesaikan dengan mudah berkat karunia Alloh swt. Proposal hingga LPJ,
surat menyurat hingga masalah keuangan, menyatukan mahasiswa PG PAUD reguler
dan DM, masalah banyaknya peminat dari luar yang ngotot ingin ikut serta,
sampai kakak tingkat pengacak-ngacak mood
mahasiswa PG PAUD reguler secara keseluruhan, dapat terlewatkan dengan lancar.
Alhamdulillah...
Ehm, menyinggung masalah kakak tingkat
pengacak-ngacak mood mahasiswa PG
PAUD reguler. Ya, memang ada saja hembusan angin diatas air tenang. Ketika kita
tidak mengusik kenyamanan hati seseorang, orang lain yang malah menyinggung
perasaan kit. Sadarkah ia bahwa hal yang dilakukannya tidak memiliki keuntungan
yang baik bagi siapapun, termasuk dirinya?
Hanya kejengkelan yang juga menjadi dosa
kami, para mahasiswa PG PAUD yang dibuat tersinggung oleh sikapnya. Sudahlah,
semoga sikapnya yang tidak dewasa itu dapat berubah. Semoga Alloh memberikan
hidayah dan petunjuk kepadanya. Aamiin...
Soaku khusus untuknya, semoga suatu saat
kelak ia menjadi kaprodi PG PAUD!
Haha
(Loh, kenapa doanya bagus banget?)
Ya jelaslah bahwa kita semua tahu,
mendoakan orang lain yang baik-baik itu akan berdampak baik pula pada kita yang
mendoakannya. Selain itu, semoga ia sadar bahwa keberadaan mahasiswa PG PAUD
dimana pun, tidak hanya di UPI Kampus Serang, itu penting. Makanya supaya ia
sadar dan bisa merasakan, hal yang terbaik baginya ya aku pikir hanyalah
sekalian saja ia jadi kaprodi, biar ia bisa merasakan manfaat dari keberadaan
PG PAUD.
PG PAUD UPI Kampus Serang 2012, CAYO!
Rabu, 3 Juli 2013
0 komentar:
Posting Komentar