Minggu, 21 Juli 2013

Perjuangan Bolak-Balik Naik Turun Tangga ke Lantai 3

Seperti biasa, aku mengikuti kegiatan perkuliahan dengan lancar. Kuuingat hari itu tepat hari Senin. Hari dimana Bu Nenden Sundari mengajarkan Kompetensi Profesional PAUD. Jam pertama yang sudah menjadi jadwal rutinitas perkuliahan semua mahasiswa PG PAUD kelas reguler UPI Kampus Serang. Di akhir perkuliahan, Bu Nenden seperti biasa menyampaikan beberapa hal. Mengajuka konsultasi, menanyakan segala bentuk kegiatan yang sedang kami hadapi, dan menanyakan tentang kesulitan-kesulitan dalam kuliah yang mungkin kami hadapi. Ya, hal itu merupakan kewajiban beliau sebagai Kepala program studi PG PAUD. Sampai akhirnya kami sekelas menyimak pernyataan beliau bahwa akan diadakan seminar dan workshop PG PAUD. Hal tersebut dimintanya dilaksanakan sesegera mungkin dengan panitianya ialah kami sekelas. Beberapa saat beliau fokus mengajakku berbincang. Beliau memintaku untuk menentukan waktu dan segala persiapannya, termasuk hal yang mendasar dan paling utama, yakni proposal kegiatan. Setengah bingung aku menanggapi pernyataan Bu Nenden. Kusanggupi permintaannya. Beliau memintaku untuk berkonsultasi dengannya sesering mungkin untuk menyiapkan seminar dan workshop ini.
Tak lama berselang dari kali terakhir perbincangan kami di kelas, aku dipanggil Bu Nenden ke ruangannya. Tak mau mengecewakan, aku berusaha untuk segera menemui beliau di lantai 3. Saat itu merupakan kali pertama aku memasuki gedung baru yang berfungsi sebagai gedung lembaga. Segala aktifitas administrasi perkuliahan terpusat di gedung baru tersebut. Ruang kantor Direktur, Pembina Kemahasiswaan, dosen- dosen, termasuk kaprodi-pun diatur rapi di dalam gedung baru tersebut. Aku merasa senang bisa masuk untuk pertama kalinya dibanding teman-teman yang lain, mungkin. :D
Awal pertemuanku dengan Bu Nenden dalam membahas seminar dan workshop yang akan kami selenggarakan itu fokus pada penyusunan proposal. Kudapatkan contoh pembuatan proposal dari internet, karena memang jujur aku belum berpengalaman membuat proposal kegiatan. Memang aku terbilang aktif ketika SMP. Aku sempat mengikuti kegiatan OSIS. Tapi, saat itu hanya peran kecil yang aku jalankan. Kebagian jadi wakil koordinator seksi bidang keterampilan dan kewirausahaan, kerjaanku hanya mengurusi mading alias majalah dinding. Setiap ada kegiatan OSIS, aku hanya berminat dan kebagian peran kecil juga, seringnya jadi seksi dokumentasi. Ckck
Pernah suatu saat tercetus dalam batinku, tepatnya ketika di awal aku memasuki bangku perkuliahan, aku berkata dalam hati “aku ingin merasakan jadi sekertari dalam kepanitiaan, aku ingin merasakan rasanya menandatangani sebuah surat. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya melihat namaku tercantum di setiap surat kegiatan.”
Agak sedikit terlihat norak memang, namun itulah hal kecil yang kutanamkan dalam keinginanku. Dan akhirnya terwujud! Hehe
Kali pertama aku menjadi sekertaris memang bukan pada saat seminar dan workshop ini. Pertama kali aku diberikan amanah menjadi sekertaris ialah ketika kegiatan Talkshow Politik KAMMI Komisariat UPI Kampus Serang. Alhamdulillah...
*
Setelah melewati proses yang panjang untuk menyiapkan proposal, akhirnya aku mendapatkan kabar dari Bu Nenden bahwa proposal kegiatan yang aku buat itu berhasil disetujui oleh kepala keuangan lembaga UPI Kampus Serang. Aku mengucap syukur pada Alloh. Selalu dalam doaku, kuberharap agar diberika kemudahan dalam segala hal yang kuhadapi.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ.نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِ .فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ .
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S Al-Insyirah: 5-8)
Petikan ayat Al-Quran di ataslah yang menjadi dasar kekuatanku dalam melakukan sesuatu. Aku selalu teringat ayat-ayat tersebut setiap kali aku merasa lelah dan tidak mampu lagi. Setelah meresapi dan merenungkan segala karunia yang telah diberikan Alloh padaku, aku kembali merasa yakin bahwa aku mampu, aku bisa, dan semua hal yang sulit pasti akan ada jalan keluarnya.
*
Teman-teman di kelasku tak banyak yang tahu kesulitan yang kuhadapi dan usaha yang kulalui. Tapi mungkin setelah tulisan ini di-posting mereka akan tahu. Hehe
Perombakan proposal seringkali ditugaskan Bu Nenden padaku. Kurang tanda tangan Bapak inilah, itulah. Halaman yang ini harus disinilah- disitulah, penetapan tanggal pelaksanaan seminar yang maju mundurlah (eh maju sih engga, cuma diundur. Kami sepakat mengadakan seminar tanggal 25 Juni 2013), dan sebagainya. Tapi, aku merasa tertantang dan akhirnya semua itu bisa kuselesaikan. Hehe, alhamdulillah..
Begitu banyak hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dari semua hal persiapan seminar dan workshop yang kujalani ini. Aku sempat disuruh membeli makan siangnya Bu Nenden, menunggu selama satu setengah jam untuk bertemu dan akhirnya dibatalkan, telat datang ke ruangannya Bu Nenden karena lamaran mengajar yang akhirnya belum berhasil kudapatkan, lelah (sudah pasti), sampai bolak-balik naik turun tangga ke lantai 3!
Semua hal diatas kulalui dengan menyenangkan dan penuh semangat. Cayo! :D
Sampai puncaknya pernyataan unik yang kudapati dari Bu Ita—dosen mata kuliah Psikologi Perkembangan. Beliau nyeletuk “Bu Nenden, tolong ini anak jangan diporsir, gara-gara tertekan oleh Bu Nenden tentang persiapan seminar, ini anak jadi kecil, tadinya pas baru masuk anak ini lebih gede dari sekarang.” Haha
Makan yang betul ya kamu!
Begitulah kalimat lucu yang terlontar dari seorang Bu Ita, ibu kita semua, mahasiswa kelas PG PAUD. Ibu Ita sosok yang tegas namun perhatian. Ia baik hati dan suka sedikit galak. Hehe
Tapi aku tahu sifatnta. Ia sebetulnya hanya ingin anak-anak didiknya menjadi orang yang baik, tidak banyak tingkah. Intinya Ibu Ita sayang kepada kita, mahasiswa yang menjadi anak didiknya. Terima kasih atas perhatiannya, bu. J
*
Tak terasa segala persiapan mengenai tektek bengek seminar dan workshop PG PAUD hingga hari H penyelenggaraannya berjalan lancar sudah. Semua kendala dapat terselesaikan dengan mudah berkat karunia Alloh swt. Proposal hingga LPJ, surat menyurat hingga masalah keuangan, menyatukan mahasiswa PG PAUD reguler dan DM, masalah banyaknya peminat dari luar yang ngotot ingin ikut serta, sampai kakak tingkat pengacak-ngacak mood mahasiswa PG PAUD reguler secara keseluruhan, dapat terlewatkan dengan lancar. Alhamdulillah...
Ehm, menyinggung masalah kakak tingkat pengacak-ngacak mood mahasiswa PG PAUD reguler. Ya, memang ada saja hembusan angin diatas air tenang. Ketika kita tidak mengusik kenyamanan hati seseorang, orang lain yang malah menyinggung perasaan kit. Sadarkah ia bahwa hal yang dilakukannya tidak memiliki keuntungan yang baik bagi siapapun, termasuk dirinya?
Hanya kejengkelan yang juga menjadi dosa kami, para mahasiswa PG PAUD yang dibuat tersinggung oleh sikapnya. Sudahlah, semoga sikapnya yang tidak dewasa itu dapat berubah. Semoga Alloh memberikan hidayah dan petunjuk kepadanya. Aamiin...
Soaku khusus untuknya, semoga suatu saat kelak ia menjadi kaprodi PG PAUD!
Haha
(Loh, kenapa doanya bagus banget?)
Ya jelaslah bahwa kita semua tahu, mendoakan orang lain yang baik-baik itu akan berdampak baik pula pada kita yang mendoakannya. Selain itu, semoga ia sadar bahwa keberadaan mahasiswa PG PAUD dimana pun, tidak hanya di UPI Kampus Serang, itu penting. Makanya supaya ia sadar dan bisa merasakan, hal yang terbaik baginya ya aku pikir hanyalah sekalian saja ia jadi kaprodi, biar ia bisa merasakan manfaat dari keberadaan PG PAUD.
PG PAUD UPI Kampus Serang 2012, CAYO!
Rabu, 3 Juli 2013



0 komentar:

Posting Komentar