Ahad datang, hati pun senang. Tiba saatnya untuk kembai belajar. Kali ini seperti biasa, belajar bahasa Turki setiap minggunya. Dan saya begitu berbinar menyambutnya. Meski kantuk mendera selepas subuh, alhmadulillah godaan untuk lelap kembali buru-buru saya usir. Menyelesaikan tugas dometik, menyiapkan buku-buku untuk dibawa, serta bekal minum dan makan siang menjadi rutinitas setiap Ahad pagi. Usai mandi dan berpakaian rapih, saya keluar rumah dengan menyunggingkan senyuman. "Ini hari yang saya tunggu-tunggu", pikir saya dalam hati ketika melangkahkan kaki usai merapatkan gerbang asrama tempat tinggal saya.
Saya harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam dengan 3 kali naik angkot. Datang paling pertama di madrasah pagi tadi membuat saya harus menunggu hampir 15 menit di teras madrasah. Tak lama berselang, siswa madrasah dan tutor kami pun datang. Pembahasan hari ini mengenai kalimat positif, negatif dan interogatif. Selain belajar bahasa Turki, kami pun mengkaji risalah An nur karya Said nursi. Sungguh menyenangkan.
Sejenak melupakan rutinitas mengajar yang sekaligus merupakan perkejaan saya, kini saatnya saya belajar. Mempelajari hal yang betul-betul bagi saya. Bahasa asing yang sebelumnya tidak pernah terlintas dalam benak saya untuk mempelajari dengan serius. Tapi kini, kesempatan itu hadir. Saya tak ingin menyia-nyiakannya. Saya ingin berusaha untuk konsisten meghadiri les bahasa turki. Jika Alloh berkehendak, semoga saya bisa pergi ke Turki untuk mengikuti level pembelajaran bahasa Turki selanjutnya. Karena ada kesempatan 3 bulan mengunjungi Turki bagi siswa yang memiliki konsistensi belajar yang sangat baik. Dan terlepas dari itu, saya ingin berusaha yang terbaik.
Melamar beasiswa Turki pun menjadi rencana saya saat ini. Pendaftaran beasiswa Turki akan dibuka 5 Februari 2018 mendatang. Saya sudah membuat akun, dan kini tinggal menunggu sambil mengumpulkan informasi terkait beasiswa tersebut. Bismillah...
Minggu, 14 Januari 2018
Jumat, 12 Januari 2018
Games Level 7 "Discovering Ability" #Day9
Biasanya saya sedikit berleha-leha di hari Sabtu, namun kali ini saya bergegas mengerjakan semua tugas domestik hingga selesai. Pasalnya, beberapa hari yang lalu saya mendapatkan undangan dari seorang ustadzah yang saya kenal beberapa bulan terakhir. Beliau mengundang saya untuk menghadiri Dauroh Tarqiyah dengan tema "Pentingnya Membangun Komunitas".
Sayangnya, meski telah berusaha untuk datang tepat waktu, tetap saja saya dibuat sedikit terlambat karena saya harus mengerjakan tugas tambahan dari kepala yayasan. Maklum, tinggal di asrama milik sekolah menjadikan saya harus siap dengan tugas-tugas dadakan.
Sesampainya di masjid tempat diselenggarakannya dauroh, tanpa ragu saya masuk ke area lantai 1. Sempat merasa heran karena wajah pemateri yang saya lihat berbeda dengan wajah yang terdapat pada foto di pamflet, saya tetap duduk tenang dan berusaha mencair dengan suasana dauroh yang juga saya rasakan berbeda dengan tema yang dicantumkan pada pamflet. Peserta dauroh memang seluruhnya akhwat, namun busana mereka nampak senada, didominasi warna marun dan hitam. Saya juga merasakan pandangan asing dari beberapa wajah yang tertuju pada saya.
Tak sampai satu menit, seorang ibu menghampiri dan bertanya kepada saya, "mau ikut dauroh ya?".
"Iya", jawab saya singkat sambil menyunggingkan senyuman.
"oh, dauroh di lantai 2, mba", jelas ibu tersebut.
Saya hanya mampu tersipu malu sambil bergegas pergi menuju lantai dua. Sapaan dan senyum hangat saya dapatkan ketika pertama kali melangkahkan kaki memasuki ruangan semacam aula tersebut. Saya menyalami beberapa umahat yang terlihat begitu keibuan dengan kisaran usia jauh diatas saya. Wajah lembut mereka seakan menggiring saya kembali kedalam suasana yang amat saya rindukan. Suasana yang selalu saya nantikan setiap sepekan sekali. Suasana dalam kehangatan lingkaran berupa ukhuwah yang terasa amat manis. Dan hal itu tak terasa sudah saya tinggalkan selama kurang lebih 6 bulan lamanya.
Ya, kali ini ikhtiar saya untuk kembali bergabung dalam halaqoh tarbiyah mulai menemukan titik binarnya. Siang tadi, meski baru sekedar mengisi data untuk kemudian menunggu konfirmasi pembagian kelompok, namun rasa bahagia sekaligus haru seakan ingin membuncah dalam hati saya.
Sungguh, hari ini saya berbinar karena ukhuwah di dalam halaqoh tarbiyah.
Games Level 7 "Discovering Ability" #Day8
Akhir pekan merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu bagi kebanyak orang, termasuk saya. Dan hari Jumat
merupakan hari yang saya tunggu-tunggu karena jam sekolah lebih singkat, pukul
11 anak-anak sudah boleh pulang. Seperti Jum’at ini, saya
bisa berkesempatan mengikuti kajian di masjid komplek yang rutin
diselenggarakan setip Juma’at sampai dengan Sabtu, setiap ba’da maghrib dan
ba’da subuh.
Saya merasa
berbinar ketika berkesempatan mengikuti kajian, meskipun sesekali saya masih
dikalahkan oleh rasa malas. Dengan mengikuti kajian, hati saya sering kali
terketuk, saya menyadari betul bahwa saya hanyalah seorang manusia biasa yang
tak luput dari khilaf dan salah.
Ketika
mengikuti kajian, banyak ilmu baru yang saya dapatkan. Saya juga sering
tersadar akan banyak hal. Tak jarang saya diingatkan kembali akan kematian dan
hari akhir. Saya juga selalu berbinar ketika teringat akan pahala dari setiap
langkah yang kita tujukan untuk menuju majelis ilmu. Tak hanya itu, berkumpul bersama orang-orang shaleh seakan tak henti-hentinya menjadi serum penyemangat bagi saya. Saya seringkali berpikir, "jika mereka saja begitu semangat datang ke kajian, kenapa saya tidak?!". Ya, karena seringkali saya melihat orang yang sudah lanjut usia, ibu-ibu dengan bayi yang digendongnya, hingga jarak rumah mereka yang cukup jauh untuk sampai ke tempat kajian menjadi pemantik saya untuk intropeksi ketika rasa malas mulai menghampiri. Semangat, bismillah!
Games Level 7 "Discovering Ability" #Day7
Setelah menanti
4 hari untuk mendapatkan hak setelah sebulan melaksanakan kewajiban mengajar,
akhirnya hari ini saya gajian. Harusnya saya gajian tanggal 7 setiap bulannya,
namun salah satu kebiasaan buruk di tempat saya mengajar adalah hal yang satu
ini, sekolah tidak mengatur gaji guru dengan baik. Gaji diberikan seenaknya,
menunggu pemasukan yang mencukupi. Sedangkan kewajiban tidak mau dengar alasan
lain, harus selalu dikerjakan dengan kualitas A setiap harinya.
Menggerutu
mungkin menjadi hal yang sering saya lakukan 7 bulan terakhir ini, baik itu
secara khilaf maupun sadar. Saya tahu hal itu hanya sia-sia, namun saya juga
manusia biasa yang terkadang tidak bersemangat dengan keadaan yang tidak mengenakkan
seperti ini. Terlepas dari perasaan itu, hari ini saya berbinar karena menerima
gaji dan saya dapat mengirimkan sebagian uang hasil jerih payah saya kepada
keluarga saya di kampung halaman. Meskipun jumlahnya hanya cukup untuk sekedar
memenuhi kebutuhan jajan sehari-hari ibu dan nenek saya, tapi saya merasa sangat
bahagia dan terharu karena mereka sangat senang dan berterima kasih kepada
saya. Gaji saya sebagai guru TK memang tidak seberapa, namun saya selalu
bersyukur. Beruntung saya tidak terlalu antusias untuk mengikuti tren,
Alhamdulillah saya masih mampu menahan diri untuk membeli satu atau dua helai
kerudung saja dalam satu tahun terakhir ini. Tapi ya memang untuk buku saya
belum mampu menahan diri. Apalagi buku parenting, saya selalu merasa tak sabar
dan terkadang berteriak histeris ketika melihat promonya di akun social.
Saat ini
jatah uang sudah saya atur sedemikian rupa untuk mencukupi kebutuhan saya
selama mengajar dan juga pulang pergi les bahasa Turki, Masih ada sisa uang
yang belum dialokasikan, rasanya bingung, dibelikan buku atau kerudung yah?
Haha
Games Level 7 "Discovering Ability" #Day6
Hari ini saya mengajak anak-anak pergi ke taman. Hal tersebut membuat saya berbinar sekaligus
sedih. Mengajak anak bersenang-senang dengan bermain, berlarian,
dan tertawa sesuka hati mereka menjadi kepuasan tersendiri dalam hati saya.
Saya juga sekaligus merasa sedih karena masih saja ada orang tua yang komplen
karena anaknya baru sembuh dari sakit dan akan rewel pada malam harinya jika di
pagi hari terlalu aktif. Ada juga orang tua yang rewel karena kondisi
terlalu panas.
Jujur,
menjadi seorang guru TK adalah hal yang saya sukai sekaligus hal sering kali
membuat saya tertekan. Entah apa yang harus saya lakukan. Saya hanya berusaha
ikhlas dalam menjalankan tugas. Dengan kejadian hari ini, saya berusaha mengevaluasi diri, saya mungkin belum sepenuhnya memikirkan secara matang rencana yang saya anggap hal itu akan membuat hati anak-anak senang. Mungkin kordinasi dengan guru lain serta orang tua para murid pun kurang maksimal sehingga terjadi kesalahpahaman.
Banyak hal yang bisa saya pelajari dari setiap
hal yang saya alami selama kurang lebih 2 tahun menjadi guru TK. Saya
sungguh-sungguh bertekad untuk menjadi seorang dosen. Saat ini saya hanya bisa
bersabar karena saya yakin bahwa ini adalah sebagian dari proses pembelajaran.
Games Level 7 "Discovering Ability" #Day5
Kurang
lebih sudah 2 bulan terakhir saya berkesepmatan untuk mempelajari bahasa Turki.
Sangat menyenangkan. Dan kebetulan 2 minggu lagi saya ujian level 1.
Entah karena melawan rasa malas atau memang termotivasi untuk menyelesaikan
ujian dengan baik, saya bertekad untuk belajar, minimal mengulang materi meski
hanya 1 atau 2 halaman modul. Dan hal tersebut yang membuat saya berbinar pada
hari ini.
Saya merasa
beruntung karena Alloh memberi kesempatan kepada saya untuk belajar di madrasah
Hayrat. Ya, tempat dimana les bahasa Turki tersebut diselenggarakan secara
gratis. Programnya kurang lebih akan berlangsung selama 1-1,5 tahun. Saya
sangat berbinar ketika mendapatkan kesempatan duduk bersama teman-teman, di
kelas, dengan seorang guru, mempelajari materi-materi baru. Sungguh sangat
menyenangkan bagi saya, sungguh!
Saya
berharap, semoga saya akan selalu diberikan kesempatan oleh-Nya untuk terus belajar
dan mengamalkan ilmu. Aamiin, semoga.
Games Level 7 "Discovering Ability" #Day4
Aktivitas
yang membuat saya berbinar hari ini adalah membaca buku Al Lama’at secara
perlahan sambil menikmati segelas Matcha dingin. Hmm yummy dan rileks. Al
Lama’at adalah buku karya Said Nursi yang diterbitkan oleh muridnya,
Altinbasak. Isinya sejenis tafsir Al Qur'an dan nasehat-nasehat dari seorang Said Nursi yang berdsarkan pada Al Qur'an dan hadits.
Buku itu hadiah special dari seorang teman. Dengan jumlah 690
halaman dan gaya bahasa yang penuh makna sastra, mungkin akan butuh waktu
lebih dari sebulan untuk membacanya hingga tuntas.
Meskipun
begitu, saya tidak patah semangat dan terus memaksakan diri untuk rutin membuka
Al Lama’at setiap harinya, minimal 2 atau 3 sub bahasan harus saya ibaratkan
sebagai camilan agar nikmat melahapnya.
Kemampuan saya dalam membaca buku dengan tema-tema dan bahasa yang 'tinggi' masih jauh dari kata 'sempurna'. Seharusnya saya menulis hal-hal pokok yang telah saya baca, kemudian membacanya kembali hingga saya betul-betul paham dan ingat. Namun saat ini saya masih stuck pada tahapan membacanya perlahan sambil menggaris bawahi hal-hal yang sekiranya menarik untuk saya pahami. Sekian.
Minggu, 07 Januari 2018
Games Level 7 "Discovering Ability" #Day3
Aktivitas Berbinar Hari Ini
Agenda saya setiap Ahad adalah les bahasa Turki. Namun karena Ahad ini libur, maka saya hanya diam di rumah. Saya hanya melakukan aktivitas domestik seperti membersihkan rumah dan pergi ke pasar. Saya juga menyempatkan diri untuk pergi ke fotokopian membeli amplop coklat berukuran besar, mencetak surat lamaran kerja, dan membeli celengan. Merapihkan uang di dompet saya untuk kemudian saya masukkan sebagian uang saya kedalam celengan baru merupakan salah satu hal yang membuat saya berbinar. Ya, saya berniat untuk menabung. Saya ingin menyiapkan beberapa hal. Saya bertekad untuk prihatin, betul-betul tidak menggunakan uang secara asal-asalan.
Selain berbinar karena memiliki celengan baru, saya juga dibuat berbinar ketika menikmati segelas seduhan matcha dingin. Hmm yummy.
Setelah ini saya masih harus merapihkan pakaian saya dan menyiapkan pembelajaran untuk esok hari. Tapi itu adalah hal biasa bagi saya, tidak membuat saya berbinar sama sekali, tapi mau bagaimana saya harus tetap menyelesaikannya, karena tugas tersebut tidak bisa saya delegasikan pada orang lain. Semangat Ahad!
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
Sabtu, 06 Januari 2018
Games Level 7 "Discovering Ability" #Day2
Menjalani profesi sebagai guru TK adalah hal yang menurut saya baik karena saya dapat mengaplikasikan secara langsung ilmu yang saya miliki dan saya juga menyukainya. Menjadi guru TK adalah salah satu misi saya dalam mewujudkan cita-cita saya sebagai akademisi. Saya ingin menjadi dosen di bidang pendidikan guru anak usia dini. Saya juga ingin menjadi peneliti yang bisa menyelami dunia anak usia dini secara lebih luas. Maka dari itu saya menyadari betul bahwa langkah awal yang paling tepat untuk saat ini adalah terlebih dahulu menjadi guru TK. Namun tanggung jawab saya terhadap orang tua dan pribadi anak secara langsung tak jarang membuat saya sedikit merasa tertekan.
Tapi hal itu tidak menyurutkan langkah saya, meski tak jarang saya merasa tak bersemangat. Saya berusaha menyiasatinya. Saya berpikir, "menjadi guru TK tidaklah sepenuhnya menjenuhkan, bertemu anak-anak adalah hal yang saya akui sangat menyenangkan. Dan waktu saya hanya sampai pukul 1 siang, dari Senin sampai Jumat, jadi masih ada banyak sisa waktu yang bisa saya gunakan. Ya, saya bisa membaca dan terus aktif di komunitas IIP". Dan saat ini saya terus berusaha bangkit untuk melakukan hal yang terbaik, dan tentunya memperbaiki semangat dengan melakukan hal yang membuat saya berbinar.
Karena saat ini buku-buku parenting yang sempat saya beli sudah selesai sayabaca, maka saya akan menyiapkan dana untuk membeli buku parenting selanjutnya yang sudah lama saya idam-idamkan. Semangat!
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
Games Level 7 "Discovering Ability" #Day1
Semua Anak adalah Bintang
Tiba saatnya untuk mengerjakan tantangan. Kali ini materi di kelas Bunda Sayang berkenaan dengan menggali potensi anak. Tapi ya lagi-lagi saya harus menyesuaikan kategori pengerjaan tantangan ini, yaitu kategori "bagi yang belum menikah". Banyak hal yang saya dapatkan dari materi games level 7 ini, yakni betapa pentingnya kita agar selalu membandingkan anak-anak kita dengan dirinya sendiri, bukan dengan anak orang lain. Benar memang, kebanyakan dari kita selalu 'meratakan lembah', bukan 'membuat gunung'. Hal tersebut banyak saya temukan selama mengajar TK 2 tahun terakhir ini. Tidak banyak yang bisa saya lakukan, karena komunikasi dengan orang tua sebatas konsultasi ringan yang berkaitan dengan aktivitas anak sehari-hari di sekolah.
Dan kali ini saya sangat beruntung karena mendapatkan kesempatan untuk menganalisis diri saya terlebih dahulu. Langkah menyelesaikan tantangan cukup mudah, pertama saya cukup mencatat aktivitas yang membuat diri saya berbinar binar. Kemudian saya harus menceritakan proses menemukan aktivitas tersebut serta proyek apa saja yang telah dan akan saya lakukan untuk mengasah aktivitas tersebut. Selanjutnya saya harus menemukan dan mencatat kekuatan saya sendiri dalam setiap aktivitas tersebut, serta menulis rencana project selanjutnya.
Aktivitas yang Membuat Berbinar-binar
Saya adalah orang yang menyukai keragaman pekerjaan serta tidak tahan rutinitas dan pekerjaan yang terlalu mendetail. Sudah barang tentu semua orang akan mengatakan bahwa jalan-jalan adalah aktivitas yang membuat mereka berbinar. Tapi terlepas dari itu, membaca buku parenting, novel, dan biografi adalah hal lain yang membuat saya berbinar. Saya juga senang mengikuti irama musik, entah itu menari atau berolahraga. Kadang saya juga suka membuat resep-resep makanan, seperti puding atau jus. Saya juga suka menata rumah dan halamannya. Saya juga suka berkumpul dengan teman-teman dan menikmati makanan. Saya senang berkumpul di majelis ilmu dan mempelajari sesuatu. Saya suka belajar.
Proyek yang Telah dan Akan Saya Lakukan
Satu hal yang ingin saya fokuskan ialah aktivitas yang membuat saya berbinar, yaitu membaca buku parenting. Yang telah saya lakukan ialah membeli, membaca, dan mencatat hal-hal penting yang ada pada buku tersebut. Selebihnya saya aplikasikan pada saat saya mengajar TK. Kedepannya saya ingin berbagi ilmu parenting yang saya dapatkan kepada teman-teman saya, kemudian saya akan membuat tulisan ringan yang bisa saya posting di media sosial. Jika sudah terbiasa menulis, saya akan mengaplikasikan tulisan saya di blog, dan buku-buku bacaan saya yang sudah terkumpul akan saya buat mini library yang sasarannya adalah orang-orang terdekat saya terlebih dahulu.
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
Langganan:
Postingan (Atom)