Hari ini genap 23 tahun usiaku.
Kemarin, sebuah harapan sederhana kutautkan dalam doa agar aku mendapatkan
lowongan mengajar. Tak spesifik pintaku, dimana saja, asal aku bisa belajar
mengajar anak-anak usia dini selama masa-masa penantianku untuk wisuda April tahun
depan. Tujuannya, agar setelah lulus S1 aku bisa melanjutkan S2 PG PAUD. Jika
memang Alloh mengizinkan, aku ingin menjadi dosen PG PAUD. Bukankah untuk
mengajari calon guru PAUD, si dosen harus memiliki pengalaman mengajar anak
usia dini di lingkungan PAUD?
Doaku itu kulakukan selepas
shalat ashar, tak biasanya. Menjelang maghrib, sungguh ajaib karena tak butuh
waktu lama aku mendapatkan jawaban dari-Nya. Sebuah pesan masuk ke ponselku.
Pesan dari kepala sekolah TK Asyiah 1 Kota Serang yang memintaku untuk membantu
mengajar di kelompok A dikarenakan gurunya yang sedang cuti berangkat haji. Aku
langsung menerima tawaran itu dengan senang hati. Tepat di hari ulang tahunku
hari ini, TK Aisyiah 1 menjadi tempat paling meriah selama ulang tahunku. Riuh
rendah dari canda tawa anak-anak yang berlarian memanggilku “bu guru” menjadi
kado paling spesial. Mereka tak pernah tahu bahwa mereka telah memberikan kado
terindah pada hari ulang tahunku yang ke-23.
Alamak 23 tahun! Doa yang
kudapatkan bukan lagi agar bertambah pintar di sekolah, tapi semoga dimudahkan
mengerjakan skripsi dan bertemu jodoh! Teganya. Tapi tetap aku aamiin-kan
karena sejauh ini doa-doa tersebut doa yang baik bagiku, hanya iringan nada
sindiran dan tawa kecil mereka-mereka yang menyampaikannya saja, sedikit
mengganggu. Sudahlah.
Oiya, dan apa pula
adik-adik tingkatku datang membawa kue ke kamarku! Aku bukan anak kecil lagi, please!
Parahnya lagi kalian tak memberi kue itu lilin angka karena tak ingin menyinggungku
yang 23 tahun ini. Tapi, terima kasih banyak atas usaha dan doanya.
0 komentar:
Posting Komentar