Hai, aku Yena 22 tahun asal Kuningan, Jabar. *apakali mulai ngaco. Siang hari yang panas ini seperti biasa aku menjalani rutinitasku sebagai international student di Maha Sarakham University (MSU), Thailand. Tepatnya di sebuah ruangan yang bernama "Research Clinic". Lokasinya ada di lantai 3 gedung Faculty of Education MSU. Tempat yang sangat nyaman untuk melakukan penelitian. Full AC dan full WiFi. Hihi. Aktifitasku hari ini diawali dengan pergi menemani Ajarn Jiraporn ke sebuah institusi pemerintahan. Oiya, "Ajarn " adalah panggilan untuk seseorang dalam bahasa Thai yang berarti guru atau dosen. Ajarn Jiraporn menjemputku di dorm. Setelah duduk di mobilnya, aku mengeluarkan kain batik Baduy yang aku bawa dari Indonesia. Dengan sedikit pemaparan, aku berikan kain itu sebagai oleh-oleh dari Indonesia. Rencananya sih mau aku kasih-in dari awal. Tapi baru prepare packagin buat bungkusnya baru di-niat-in banget kemaren sore. Hehe. Sebelum ke lokasi yang dituju, Ajarn ke kampus dulu buat jemput satu orang rekannya, setelah beres kita bertiga cus untuk beli minuman. Dengan baik hati beliau nraktir aku ice green tea. Yeyeyelalala -_-
Sesampainya di lokasi, kita ketemu sama satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Aku ngga ngerti mereka ngomongin apa. Tapi ga lama berselang, Ajarn Jiraporn ngenalin aku ke salah satu dari dua orang itu. Ajarn bilang kalo bapak itu adalah orang penting yang punya banyak project di Rajabhat University. Gak banyak aktivitas yang bisa aku lakuin disana. Awalnya Ajarn ngajak aku buat ikut masuk ke ruangan untuk rapat. Karena aku mikir pasti gak bakalan ngerti apa yang mereka omongin, aku lebih milih buat nunggu di luar sambil baca Al Qur'an.
Sahabat, aku ngga bermaksud riya dengan menceritakan hal tersebut. Maksudku hanyalah ingin berbagi cerita dan menginpirasi kalian untuk terus bisa mengisi waktu luang dengan hal positif, yaitu membaca Al Qur'an. Jujur, aku bener-bener keteteran untuk bisa ngeluangin waktu buat tilawah sesampainya di Thailand ini. So, untuk kalian yang bermimpi pergi ke luar negri, dimana pun kalian berada, jangan pernah surut semangat untuk 'merayu' Alloh. Ya salah satu caranya adalah dengan konsisten membaca Al Qur'an.
Aku selalu ingat satu nasehat yang pernah aku dapatkan "Al Qur'an itu ibarat makanan bergizi. solusi segala masalah ada dalam Al-Qur'an. Jika kalian hanya tilawah 1 juz, maka kalian hanya akan mendapatkan solusi untuk masalah kalian pribadi. Jika kalian tilawah 2 juz, maka kalian hanya akan mendapatkan solusi untuk permasalahan kalian dengan keluarga kalian. Tapi jika kalian tilawah 3 juz sehari, maka kalian dapat menyelesaikan permasalahan kalian, keluarga kalian, dan umat yang ada disekitar kalian!".
Penjelasannya adalah, dalam menghadapi masalah baik masalah itu timbul karena faktor intenal atau eksternal, menghadapinya haruslah dengan energi yang cukup untuk menunjang kemampuan kita. Hal tersebut agar kita mampu bersabar apabila masalah yang kita hadapi belum terselesaikan dan solusi belum juga ditemukan. Ketenangan atau kesiapan ruhiyah mampu menjaga husnudzon kita kepada sang Khalik terhadap semua ketupusan yang Ia tetapkan. Kesiapan ruhiyah dapat menjaga energi kita agar tidak putus asa terhadap rahmat-Nya. Malah yang timbul adalah optimisme.
Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mendapat ketenangan atau kesiapan ruhiyah adalah tilawah. Energi yang dihasilkan terhapap iman kita begitu kuat. Energi ini mampu menunjang seorang hamba dalam mengahapi berbagai persoalan. Nasihat ustadzah Yoyoh Yusroh kepada akhwat, "energi tilawah 1 juz mampu menyelesaikan masalah-masalah pribadi kita, sedangkan energi tilawah 2 juz mampu memyelesaikan masalah-masalah keluarga akhwatifillah, kalian adalah da'iyah yang mengurusi ummat, maka energi yg perlu dibutuhkan minimal 3 juz".
Penjelasannya adalah, dalam menghadapi masalah baik masalah itu timbul karena faktor intenal atau eksternal, menghadapinya haruslah dengan energi yang cukup untuk menunjang kemampuan kita. Hal tersebut agar kita mampu bersabar apabila masalah yang kita hadapi belum terselesaikan dan solusi belum juga ditemukan. Ketenangan atau kesiapan ruhiyah mampu menjaga husnudzon kita kepada sang Khalik terhadap semua ketupusan yang Ia tetapkan. Kesiapan ruhiyah dapat menjaga energi kita agar tidak putus asa terhadap rahmat-Nya. Malah yang timbul adalah optimisme.
Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mendapat ketenangan atau kesiapan ruhiyah adalah tilawah. Energi yang dihasilkan terhapap iman kita begitu kuat. Energi ini mampu menunjang seorang hamba dalam mengahapi berbagai persoalan. Nasihat ustadzah Yoyoh Yusroh kepada akhwat, "energi tilawah 1 juz mampu menyelesaikan masalah-masalah pribadi kita, sedangkan energi tilawah 2 juz mampu memyelesaikan masalah-masalah keluarga akhwatifillah, kalian adalah da'iyah yang mengurusi ummat, maka energi yg perlu dibutuhkan minimal 3 juz".
Nasehat tersebut selalu aku ingat untuk menjadi penyemangatku. Meski belum bisa memaksakan diri untuk tetap tilawah dikala tubuh lelah, tapi proses menuju pada kondisi tersebut selalu aku upayakan untuk terus aku jalani. Do'a-kan aku ya, sahabat. Do'a-ku pun menyertai kalian agar tetap istiqomah dalam kebaikan. Aamiin...
0 komentar:
Posting Komentar